BACA JUGA: PADANG: Bakteri dan Rhodamin dalam Makanan
Rudy pun tak segan-segan memuji penyelenggaraan even tahunan ini.Begitu dibuka kemarin, Pasar Wadai langsung diserbu pengunjung, sehingga membuat ruas Jl Jenderal Sudirman mulai dari depan Hotel Batung Batulis sampai dengan Kantor Bappeda Kalsel, berubah menjadi lautan manusia
Sayangnya, keceriaan warga Banjarmasin menikmati sajian di Pasar Wadai Ramadan tahun ini sedikit ternoda, dengan hasil temuan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kalsel
BACA JUGA: Waspadai Ancaman Makanan Berbahaya
Di mana ada beberapa jenis jajanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya.Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan BPOM Kalsel, Drs Syafriansyah Apt Mkes, yang kemarin berada di lokasi bersama timnya untuk melakukan pengujian terhadap beberapa sampel makanan dan minuman yang dijual, mengungkapkan bahwa ada kecenderungan sejumlah makanan yang dijual memiliki komposisi berupa bahan-bahan yang dilarang
BACA JUGA: Polisi Bekuk Mendagri RMS
"Kami akan selesaikan pemeriksaan dalam seminggu ini, dan hasilnya akan kami rekomendasikan kepada Dinas Kesehatan untuk diambil tindakan selanjutnya," ujarnya.BPOM sendiri, lanjutnya, tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penindakanOleh sebab itu, pihaknya hanya bisa menghimbau agar masyarakat berhati-hati.
"Kalau pengawet, memang sulit dideteksiApalagi kalau makanannya sudah dimasakTapi kalau pewarna bisa dengan mudah dilihatBiasanya, makanan yang diberi pewarna itu warnanya lebih cerah dan nampak berpendar-pendar, karena ada kandungan fluoresens-nyaJadi, lebih baik beli makanan yang warnanya alami sajaMisalnya, es kelapa tanpa sirup," sarannya.
Selain di Pasar Wadai Ramadan, pihaknya menurut Syafriansyah, juga mengambil sampel dari pasar wadai di sejumlah lokasi lainDi antaranya yaitu di Pasar Pandu, Jl A Yani Km 4,5, Jl Sutoyo S, serta di depan Mesjid Jami, dengan total jumlah sampel mencapai 40(mr108/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Padang, Maraknya PSK Resahkan Warga
Redaktur : Tim Redaksi