Empat warga Kota Ambon masing-masing Andre Retmalat (19) warga Benteng Atas RT 02/04, Mada Mahulette (69) Rita Latuhihin dan Elly Maku warga dusun Eri Desa Nusaniwe Kecamatan Sirimau Kota Ambon dilaporkan tewas akibat tertimbun tanah longsor
BACA JUGA: Abdillah Pamer Prestasi
Selain korban tewas, ada juga warga yang mengalami luka-lukaBACA JUGA: Keluarga Wako Medan Tertekan
Data yang dihimpun di dilapangan, Andre Retmalat tewas tertimpa rumahnya sendiri saat melakukan pembersihan dinding rumah sekitar pukul 08:00 wit
BACA JUGA: Kasus korupsi Nyangkut Di Daerah
Ketiga warga dusun Ery ini tewas tertimpa longsoran, bahkan terseret hingga bibir pantaiWarga dusun Ery yang tewas ini akhirnya dievakuasi oleh warga setempat ke RSU Haulusy Ambon melewati laut, karena putusnya jalan yang menghubungkan dusun Ery dan desa Amahusu Kecamtan Nusaniwe Kota Ambon.Selain korban tewas dan luka-luka sedikitnya 31 rumah milik warga Kota Ambon dilaporkan rusak beratKerusakan paling para (berat-red) dialami warga dusun Westopong desa Amahusu Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon
Didusun ini, sedikitnya 23 rumah terendam banjir bandang, empat diantaranya rata dengan tanah diantaranya, rumah milik Kel Ceng Ko, Agus Kaya, Daeng Musila, Niko Titahelu. Sementara Kres Waas, Bram Lelehatu, Leo Silooy, Icel Salepa, Isak Soplanit, Tonci Musila, Leny Mainake, Julius Tahapary, Semol Tahapary, Roy Silooy, Roy Silooy, Samol Silooy,Thomas silooy, Johan Latuheru, Robby Silooy, Meky Lohi, Ampy Musila, Eny silloy terendam lumpur lumpur satu hinga dua meter.
Puluhan rumah ini rusak akibat diterjang banjir bandang yang disertai material pasir, batu, tanah dan puluhan batang kayu yang menerjang rumah warga. Warga yang rumahnya tertimpa banjir bandang harus mengungsi ke sanak saudara dan tetangga, untuk menyelamatkan jiwa serta harta benda meraka, karena takut terjadi banjir susulan.
Jalan raya menuju Semenanjung Nusaniwe tak lupat dari terjangan banjir bandang, karena dipenuhi lumpur bahkan putus, mengakibatkan jalur tranportasi ke Latuhalat lumpuh, akibatnya antrian puluhan mobil dari dan ke Kota Ambon karena tidak bisa melewati jalur jalan tersebut.
Jhon Soplanit warga Amahusu kepada pers di lokasi kejadian mengatakan, banjir bandang yang menimpa warga di RT 02/002 ini terjadi diluar dugaan mereka selaku manusia biasa‘’Memang banjir pernah terjadi pada tahun 1972, tetapi tidak seperti yang terjadi saat ini,” kenangnya.
Dijelaskannya, banjir bandang yang menimpa pemukiman mereka tepat pukul 08:00 itu disebabkan oleh luapan kali mati Bulbawang, yang tidak mampu lagi menahan air hujan yang cukup deras, termasuk saluran air yang ada, sehinga meluap dan menerjang pemukiman penduduk.
‘’Jadi banjir bandang ini, karena kali mati itu tidak mapu lagi menapung air hujan yang turun sangat deras, yang akhirnya meluap dan menghancurkan pemukiman wargaOlehnya itu dirinya meminta perhatian Pemerintah Kota Ambon, untuk membantu masyarakat yang mengalami musibah terutama, warga yang rumahnya hancur akibat banjir bandang,”pintanya.
Sementara itu di kelurahan Batugajah, lima rumah juga dilaporkan mengalami rusak berat diantaranya, Kel Berti Tanate, Ola Sailatua, Boy Nanulaita, Nensi Leatemia, Cak Saleky, David Atok.
Selain Amahusu, Ery, Benteng, dan Batugajah, banjir juga menenggelamkan sejumlah wilayah di Kota Ambon terutama daerah-daerah yang berdekatan dengan daerah lairan sungai.
BADAI TROPIS
Hujan deras dan angin kencang yang melanda kota Ambon dan sekitarnya sejak subuh hingga siang diakibatkan pengaruh dari badai tropis (tropic storm) yang terjadi di wilayah utara FilipinaImbas badai ini turut dirasakan masyarakat di Pulau Ambon, Pulau Buru dan sebagian Seram Bagian Barat (SBB).
‘’Hujan dan angin kencang yang terjadi hari ini (kemarin, red) akibat lekukan dari gradient wind karena pengaruh tropical storm Sinlaku di utara Filipina,’’ ungkap Prakirawan Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Agie Wandala Putra.
Dikatakan, bila bibit badai ini tumbuh menjadi badai maka diperkirakan cuaca buruk masih dapat dirasakan di wilayah Maluku‘’Sementara imbas badai masih bergerak kearah wilayah Maluku TenggaraDan bila ada bibit ini berubah menjadi badai, maka kita perkirakan cuaca buruk masih akan terjadi di Ambon,’’ jelasnya.
Sementara itu, angina kencang dan hujan lebat yang mengguyur kota Ambon juga berpengaruh pada arus penerbangan di Bandara Internasional PattimuraPT Angkasa Pura II yang mengelola bandara tersebut menutup jalur penerbangan untuk semua rute penerbangan yang adaPenutupan tersebut dilakukan sejak pagi
Akibatnya, dua penerbangan domestic, masing-masing maskapai penerbangan Lion Air dari Makassar tujuan Ambon dan Batavia Air dari Jakarta tujuan Ambon tidak dapat mendarat di Bandara PattimuraPesawat Lion Air berputar kembali ke Makassar, sedangkan Batavia Air dibelokan ke Manado, Sulawesi Utara.
Kepada wartawan, General Manager PT Angkasa Pura II, Gerrit mengatakan pihaknya menutup jalur penerbangan karena jarak pandang yang tidak memenuhi standar keselamatan‘’Jarak pandang masih dibawah normal sehingga jalur transportasi udara dari dan ke Bandara Pattimura sementara kita tutup,’’ ujarnya(CR1/CR2/CR8/CR4/M10)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bogor Sudah Siaga Mudik
Redaktur : Tim Redaksi