jpnn.com - SIAU – Banjir bandang menerjang Desa Nameng Kecamatan Siau Barat Utara (Sibarut) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, Sabtu (25/1). Kapal Motor Perahu (KMP) yang mengangkut sekira 39 penumpang langsung hanyut dan tenggelam.
Informasi dihimpun Manado Post, jumlah korban hilang bertambah menjadi 31 jiwa dari sebelumnya 27 jiwa. Ada juga versi 28 dan 29 orang hilang.
BACA JUGA: Inilah Kronologi Banjir Bandang di Sulut
Sementara korban tewas ditemukan 2 orang, dan luka-luka 6 orang. Proses pencarian korban hilang, Minggu kemarin, tak membuahkan hasil. Diduga, para penumpang yang hilang, terkubur dalam laut bersama perahu pajeko yang hancur.
“Korban hilang kabarnya bertambah menjadi 31. Diduga, para korban bersama kapal ditutupi material banjir bandang sehingga sulit ditemukan,” ungkap Kapolres Siau Barat (Sibar) AKP Haris Obed Bingku seperti yang dilansir Manado Post (JPNN Group), Senin (27/1).
BACA JUGA: Tata Kota Amburadul, Banjir Mengancam
Upaya penyelaman mencari korban sudah dilakukan. Tetapi, tim penyelam sulit melihat korban dalam laut sebab air tidak bening lagi. Air laut masih sangat kecoklatan sejak dihantam banjir bandang yang membawa berton-ton kubik lumpur, batu, dahan pohon, dan berbagai material lainnya. “Sudah dicoba penyelaman tetapi korban tidak bisa kelihatan karena air sangat kecoklatan,” ungkapnya.
Bingku mengakui, proses evakuasi hanya bisa dilakukan dalam waktu terbatas. “Sebab, mulai jam 1 siang ke atas, ombak di lokasi bencana sangat besar dan bisa membahayakan tim,” sambungnya. (ctr-05/awa/jpnn)
BACA JUGA: Jalur Masuk Kota Palu Terputus Akibat Banjir dan Longsor
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Gubernur Ditabrak Pengendara Motor yang Mabuk
Redaktur : Tim Redaksi