Banjir Darah di Penjara, Puluhan Napi Tewas dengan Luka Serupa

Selasa, 10 Mei 2022 – 23:52 WIB
Anggota keluarga narapidana berkumpul di luar penjara Santo Domingo de los Tsachilas setelah pihak berwenang Ekuador melaporkan bahwa mereka berhasil memadamkan kerusuhan dan menangkap kembali beberapa narapidana yang melarikan diri, di Santo Domingo, Ekuador, 9 Mei 2022. (ANTARA/Reuters/Johanna Alarcon/as)

jpnn.com, SANTO DOMINGO - Puluhan narapidana tewas dalam kerusuhan pada Senin pagi ketika terjadi tawuran di kalangan anggota geng yang bermusuhan di sebuah penjara di kota Santo Domingo, Ekuador, kata pemerintah.

Sebanyak 108 narapidana masih kabur dan 112 telah ditangkap kembali, kata Menteri Dalam Negeri Patricio Carrillo kepada pers.

BACA JUGA: 21 Napi Perempuan Nekat Minum Disinfektan Dicampur Nutrisari, 1 Tewas

Pihak berwenang mengatakan kerusuhan itu terjadi setelah seorang kepala geng dipindahkan ke penjara Bellavista di Santo Domingo berdasarkan perintah pengadilan, yang ditengarai sebagai penyebab kerusuhan di kalangan penghuni.

Kemendagri dan Kejaksaan Agung Ekuador sama-sama melaporkan bahwa 43 narapidana telah tewas. Sebagian besar meninggal karena ditusuk, kata Carrillo.

BACA JUGA: Banjir Darah di Penjara, Belasan Napi Tewas Mengenaskan

Peristiwa itu menjadi insiden terbaru tentang kekerasan dalam penjara yang telah mengguncang Ekuador.

Tahun lalu, 316 narapidana tewas dalam kerusuhan di berbagai penjara di negara Amerika Selatan tersebut.

BACA JUGA: Penjara Utama Terbakar, 12 Napi Tewas karena Sesak Napas

Penjara Bellavista berhasil dikendalikan, kata komandan polisi Fausto Salinas. Dia menambahkan pagar keamanan didirikan di sekitar perimeter penjara setelah narapidana melarikan diri.

Komisi HAM Antar-Amerika sebelumnya mengatakan sistem keamanan penjara dirusak oleh sikap abai pemerintah, tidak adanya kebijakan komprehensif, dan kondisi penjara yang buruk.

Penjara-penjara di negara itu menampung 35 ribu orang atau 15 persen di atas kapasitas maksimum.

Presiden Guillermo Lasso telah berjanji untuk mengurangi kekerasan di penjara melalui proses pasifikasi geng, pembebasan dini narapidana serta reformasi politik dan sosial. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler