Banjir Lagi, Anies Sebut Masalahnya Bukan di Jakarta

Minggu, 28 April 2019 – 20:44 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan (berkaus hitam) saat meninjau salah satu sungai yang mengalir di wilayah DKI Jakarta. Foto: Dinas SDA DKI

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa tidak ada yang salah dari penataan ibu kota. Menurut dia, banjir yang terjadi pekan ini akibat air kiriman dari Depok dan Bogor, Jawa Barat.

“Jadi, solusinya memang harus pengendalian air dari hulu. Selama volume air dari hulu tidak dikendalikan maka dua tahun lagi atau tahun-tahun terjadi banjir di tempat mana saja,” ujar Anies saat dikonfirmasi, Sabtu (27/4).

BACA JUGA: Banjir Jakarta: 2 Orang Meninggal, Ribuan Jiwa Mengungsi

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini mencontohkan, masyarakat di Bekasi mendadak terkena banjir. Padahal tidak ada hujan yang mengguyur kawasan tersebut.

Anies menjelaskan, hal itu dikarenakan air kiriman dari Bogor dalam jumlah banyak. Sehingga menurutnya, strategi buka tutup pintu air menjadi solusi tepat saat ini.

BACA JUGA: Pintu Air Manggarai Dipenuhi Sampah, Anies: Bukan dari Warga Kami

“Masalahnya adalah volume air dari hulu tidak dikendalikan. Cara mengendalikannya bagaimana? Membangun bendungan untuk kemudian dialihkan secara bertahap, kemudian volume turun ke pesisir bisa dikontrol,” katanya.

BACA JUGA: Pintu Air Manggarai Dipenuhi Sampah, Anies: Bukan dari Warga Kami

BACA JUGA: Banjir Gulung Ratusan Rumah di Pejaten Jakarta Selatan

Anies menambahkan, semua tim juga telah dikerahkan untuk mengatasi genangan-genangan air. Pompa penyedot juga telah disiapkan. “Pompa mobile langsung standby, di manapun ada genangan mereka bisa langsung ikut bergerak,” katanya

Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Muhammad Ridwan mengatakan, warga ibu kota yang masih mengungsi hingga saat ini mencapai 417 kartu keluarga, terdiri dari 1.539 Jiwa.

“Lokasi pengungsi berada di 13 titik lokasi yang terdiri dari 3 lokasi di Jakarta Selatan dan 10 lokasi di Jakarta Timur,” ungapnya.

Ridwan mengatakan, Dinas Sosial Provinsi melaui Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan dan Jakarta Timur mengirimkan bantuan logistik. Seperti makanan siap saji, dan mendirikan tenda pengungsi serta dapur umum. PT Palyja juga mengirimkan bantuan air bersih ke lokasi pengungsian.

“BPBD mengirimkan bantuan logistik untuk pengungsi berupa air mineral, biskuit, family kit, kidsware dan matras,” tuturnya.

Ridwan menjelaskan, banjir menyebabkan dua korban jiwa. Satu korban jiwa meninggal terseret arus kali Ciliwung di Kelurahan Kebon Baru Jakarta Selatan, dan satu korban jiwa meninggal akibat serangan jantung di Kelurahan Bidara Cina Jakarta Timur. (jpc)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jakarta Banjir Lagi, Anies Tunggu Pusat Rampungkan Waduk di Bogor


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler