Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 204 Warga Agam Mengungsi

Minggu, 12 Mei 2024 – 19:00 WIB
Kondisi rumah warga digenangi banjir lahar dingin Gunung Marapi. (ANTARA/HO-BPBD Agam)

jpnn.com - LUBUK BASUNG - Sebanyak 204 warga di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengungsi ke lokasi lebih aman akibat dampak dari banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sabtu (11/5) sekirar pukul 21.15 WIB.

"Sebanyak 204 warga yang mengungsi itu berasal dari tiga kecamatan dan ini berdasarkan data Minggu (12/5) sekitar pukul 16.00 WIB," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Budi Perwira Negara di Lubuk Basung, Sumbar, Minggu (12/5).

BACA JUGA: Getaran Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Lama Banget

Dia menjelaskan bahwa 204 warga itu 60 di antaranya berasal dari Kecamatan Ampek Koto, dan  sudah diungsikan ke SMPN 1 Koto Tuo.

Kemudian, Kecamatan Candung 74 jiwa diungsikan di SD 08 Kubang Putiah Duo Koto Panjang, Nagari atau Desa Bukik Batabuah.

BACA JUGA: 6 Kali Gunung Marapi Mengalami Letusan Beruntun

Sementara, di Kecamatan Ampek Angkek 70 jiwa, dan sebagian diungsikan ke rumah warga sekitar.

"Saat ini kami sedang menyiapkan lokasi pengungsian bagi warga," katanya.

BACA JUGA: Gunung Marapi Meletus Lagi, Bandara BIM Sempat Ditutup Sementara

Lebih lanjut dia menjelaskan banjir lahar dingin Gunung Marapi akibat curah hujan cukup tinggi juga berdampak terhadap 185 unit rumah tersebar di empat kecamatan. 

 Di Kecamatan Ampek Koto, menggenangi 44 rumah di Nagari Koto Tuo, SDN 03 Koto Tuo, BMT, Polides Galudua, Masjid Al Ikhsan Galudua, Surau Angku Aluma, mobil delapan unit, motor sembilan unit, lahan pertanian dua hektare dan luka-luka tiga orang.

Sementara di Kecamatan Canduang banjir menggenangi 90 unit rumah dan tempat usaha, satu musala, satu unit jembatan hanyut, serta lahan

pertanian 50 hektare dan lainnya.

Di Kecamatan Sungai Pua, menggenangi jalan dan rumah warga mengakibatkan 18 unit rusak berat, rusak ringan 15 unit, satu masjid rusak ringan, satu TK rusak ringan dan 20 hektare lahan pertanian terdampak.

Kemudian, di Kecamatan Ampek Angkek, yang mengakibatkan 18 unit rumah rusak.

"Pendataan masih berlanjut dengan melibatkan instansi terkait, pemerintah kecamatan dan nagari," katanya.

Dia menyebutkan hingga pukul 16.00 WIB, tercatat 19 warga Agam meninggal dunia akibat bencana itu.

Ke-19 orang itu ialah Adek Hendra (40), Resvanel (65), Warni Bahar (65), Anjeli (15), Maryam M Akbar (8), Shanum (1,5), Hilia Azizah (4), Lem Yatril (60), Ujang (71) dan Nelda (65). Kemudian, Adila (57), Suryani (52), Mimi Mariani (67), Syaukani Sani (56), Efniza Zainal (60), Naila Rusda (19), Nur Jannah (78), Saskia Tahira (16) dan Dahni Ar (80).

"Korban meninggal dunia itu berasal dari Kecamatan Candung 10 orang dan Sungai Pua sembilan orang," katanya. Untuk korban luka-luka sebanyak 16 orang dan belum ditemukan dua. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler