jpnn.com, PALU - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Bartholomeus Tandigala membenarkan dalam beberapa hari terakhir terjadi bencana banjir dan longsor melanda sejumlah kabupaten di provinsi itu.
"Ada beberapa wilayah di Sulteng sepekan terakhir diterjang banjir dan menimbulkan kerugian materi cukup besar," katanya di Palu, Minggu (3/5) malam.
BACA JUGA: Banjir di Aceh Barat Meluas
Ia menjelaskan wilayah yang dilanda banjir saat ini adalah Kabupaten Sigi, Poso dan Morowali Utara.
Dia mengaku belum bisa dirinci mengenai kerugian akibat dari bencana alam yang menerjang sejumlah daerah di Sulteng, sebab masih dalam pendataan dilakukan instansi terkait.
BACA JUGA: 63 Karyawan Sampoerna Positif Covid-19
"Kami belum mendapatkan data secara valid soal jumlah kerusakan rumah warga dan infranstruktur yang rusak akibat bencana alam banjir yang melanda beberapa kabupaten di Sulteng," katanya.
Bencana banjir yang menerjang sejumlah wilayah Sulteng dikarenakan curah hujan meningkat dalam beberapa hari ini.
BACA JUGA: Ribut-ribut Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya soal Klaster Corona di Sampoerna
Selain hujan dengan intensitas tinggi, juga disertai angin kencang dan petir sehingga sangat membahayakan keselamatan jiwa masyarakat, terutama di daerah-daerah yang rawan petir seperti di Morowali Utara ada sejumlah desa yang rawan petir sehingga perlu diwaspadai masyarakat.
Bartholomeus mengatakan sudah mengistrusksikan semua jajaran BPBD di Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulteng untuk siaga karena kondisi cuaca sangat ekstrem.
"Saya yakin semua tim kami di daerah-daerah saat ini tetap siaga dan langsung bergerak ke lokasi jika terjadi bencana alam," katanya.
Menjawab pertanyaan, Bartholemeus mengatakan telah mengirim tim ke Lore Utara yang dilanda banjir bandang sejak hari Sabtu (1/5), namun dilaporkan bahwa tim BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten Poso belum tembus ke lokasi karena prasana jalan Poso-Napu putus akibat tanah longsor dan banjir.
Khusus soal banjir di Kecamatan Lore Utara, katanya belum diperoleh data akurat baik dari BPBD Kabupaten Poso karena tim yang ke sana tidak bisa tembus.
"Jadi kita juga belum mengetahui soal perkembangan kondisi bencana alam di wilayah tersebut," ujarnya.
Pihaknya akan memberangkatkan tim lain dari Palu menuju lokasi banjir di Kecamatan Lore Utara bersama-sama dengan bantuan logistik untuk kebutuhan warga terdampak bencana di kecamatan itu.
Lani, salah seorang warga Desa Kaduaa, Kecamatan Lore Utara yang dihubungi via telepon dari Palu membenarkan banyak rumah warga di desanya yang terendam banjir dan lumpur akibat banjir bandang yang terjadi dalam dua hari terakhir ini.
Banjir yang melanda Desa Kaduaa dan juga Watutau, dan Wuasa diakibatkan meluapnya air sungai yang juga membawa lumpur dan berbagai meterial kayu.
Hingga malam ini, kebanyakan warga mengungsi sementara di tempat yang aman karena kondisi cuaca ekstrem.
Camat Lore Utara yang dihubungi ANTARA via telepon juga tidak bisa dihubungi.
Lore Utara berjarak sekitar 100 km dari Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan