SEOUL - Bencana banjir menerjang wilayah Korea Selatan (Korsel) dan Filipina hampir berbarengan kemarin (27/7)Hujan sangat lebat mengakibatkan banjir parah dan tanah longsor di Seoul hingga kota di utara Korsel kemarin
BACA JUGA: Jagal Norwegia Mengaku Gila
Sedikitnya, 32 orang tewas dalam musibah ituPara mahasiswa tersebut tewas akibat tertimbun lumpur tebal dan puing-puing yang dibawa banjir ketika mereka terlelap di tempat pemondokan di Chuncheon, sekitar 110 kilometer timur laut Seoul
BACA JUGA: Pesawat Militer Jatuh, 78 Tewas, 3 Terluka
"Sepasang suami istri dan seorang pemilik convenience store juga ikut tewas," terang Byun In-soo, petugas pemadam kebakaran Cuncheon yang membantu upaya penyelamatan.Sekitar 500 pejabat dan warga yang membantu operasi penyelamatan ikut terjebak lumpur dan reruntuhan
BACA JUGA: Presiden Rusia Jadi Captain America
Menyusul bencana tersebut, pemerintah menyatakan status darurat di SeoulLalu lintas terputus dan terhenti akibat genangan banjir yang tinggi disertai lumpur di seantero kota.Sejumlah saksi mata yang diwawancarai oleh televisi melukiskan bahwa merek mendengar suara seperti ledakan yang dahsyat saat longsor menerjangSebagian yang lain mengaku mendengar bunyi keras dentuman kereta barang"Saat itu, banyak bangunan roboh dan tersapu aliran air bah beserta Lumpur," tutur seorang saksi mata.
Di selatan Seoul, 16 orang dilaporkan tewas saat lumpur tebal menerjang dan menyapu habis rumah mereka di kaki sebuah gunungPetugas penyelamat darurat Kim Jong-seon menambahkan, tiga orang lainnya ditemukan tewas setelah terseret banjir yang menggenangi wilayah selatan ibu kota"Sedikitnya, 10 warga di seantero negeri ini dilaporkan hilang akibat bencana tersebut," kata Kim.
Menurut Badan Manajemen Darurat Nasional Korsel, hujan lebat kemarin juga menenggelamkan ribuan rumah dan ratusan mobil di senatreo negeri ituSebanyak 620 warga kehilangan tempat tinggal.
Hujan sangat deras melanda Korsel dalam sepekan iniDi Seoul curah hujan setinggi 15 inci (400 milimeter) terus mengguyur selama 17 jam sejak Selasa sore lalu (26/7)Di Chuncheon hujan deras turun dua hari terakhir dengan curah sebesar 10 inci (250 milimeter)Para pejabat cuaca Korsel melaporkan bahwa curah hujan setinggi 10 inci juga melanda wilayah utara negeri itu sejak Jumat pekan lalu (22/7).
Sebanyak 500 personel polisi dan tentara dikerahkan ke Chuncheon untuk membantu upaya evakuasi dan pencarian korbanDi lokasi tersebut, 10 mahasiswa Inha University, Kota Incheon, tewas. "Saya sedang tertidur di lantai dua penginapan saat mendengar suara gemuruh tanah longsorTangga akses menuju lantai bawah ambrol sehingga saya terkubur lumpur," kisah seorang mahasiswa yang berhasil diselamatkan petugas pemadam kebakaran kepada Kantor Berita Yonhap
Sementara itu, badai hebat juga memorak-porandakan FilipinaSedikitnya 25 orang tewas dan sembilan lainnya hilang saat Badai Nock-ten mengakibatkan hujan deras serta angin kencang di sejumlah wilayah negara tersebut.
Nock-ten, yang berasal dari nama seekor burung asal Laos, diperkirakan berdampak lebih buruk di pegunungan utara Pulau Luzon tadi malamBadai tropis tersebut juga diperkirakan akan memicu hujan deras di Manila.
Berdasar data Departemen Pertahanan Sipil Filipina, korban tewas akibat Nock-ten di timur negara tersebut mencapai 25 orangMayoritas korban terjebak banjir atau terkubur longsorSedangkan sebagian besar korban hilang adalah para nelayan yang sedang berlayarSeorang bocah laki-laki juga dilaporkan hilang akibat tersapu banjirSekitar 645 ribu warga Provinsi Albay dan Camarines Sur, pesisir tenggara Luzon, terpaksa mengungsiDi sana badai itu mengakibatkan longsor untuk kali pertama "Dua provinsi tersebut terendam air bah cukup tinggi," terang Benito Ramos, kepala Dewan Pengelolaan dan Pengendalian Dampak Bencana Nasional Filipina
Dia menyatakan, pemerintah menunggu cuaca cerah dan gelombang laut lebih tenang sebelum mengirimkan bantuan darurat melalui udara atau laut ke dua provinsi tersebut"Kami tidak bisa menggunakan truk militer karena jalanan digenangi banjir," tuturnyaPuluhan penerbangan pesawat di Filipina juga dibatalkan akibat badai tersebut.
Badai Nock-ten awalnya diprediksi mendekati Manila dalam waktu singkatUntuk menghindari kemungkinan jatuhnya korban lebih banyak, ratusan sekolah diliburkanNamun, Ramos menambahkan, Nock-ten menunjukkan gejala yang tidak biasa saat bergerakKarena itu, Manila dan sejumlah kota berpenduduk padat diperkirakan tidak akan terkena dampak terburuk badai tropis itu.
Meski begitu, dia mengingatkan bahwa semua wilayah dalam radius 500 kilometer di sekitar zona badai, termasuk Manila, akan dilanda hujan derasItu diperkirakan terjadi hingga Nock-ten bergerak menuju Laut Cina Selatan hari ini (28/7)(AP/AFP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rezim Syria Adopsi Sistem Multipartai
Redaktur : Tim Redaksi