Banjir Menerjang, Puluhan Hektare Sawah Gagal Panen

Jumat, 06 Maret 2015 – 23:50 WIB
Ilustrasi

jpnn.com - MANOKWARI - Warga kampung Wariori dan Mansaburi di Distrik Masni, Manokwari, Papua Barat sedang dilanda musibah. Selama dua pekan ini, banjir menerjang dan mengakibatkan kerugian cukup besar bagi masyarakat. 

Tak hanya rumah yang tergenang, hamparan sawah yang sudah ditanami padi telah berubah menjadi aliran sungai. Kerugian besar akibat gagal panen. Seperti yang dialami Alosius Nongsih, ia hanya bisa tertegun menyaksikan dari jarak sekitar 100 meter, memandangi tanaman padinya di atas lahan 1 hektar telah tergenang banjir. 

BACA JUGA: Pejabat Pemko Batam dan Kontraktor Tersangka Korupsi Lampu Hias MTQ Nasional

Hand tractor yang dipakai membajak sawah juga ikut tergenang. "Sudah tidak diselamatkan lagi. Sawah saya sudah tertutup air,’’ ujar transmigran asal Nusa Tenggara Timur ini kepada Radar Sorong (Grup JPNN), Jumat (6/3) kemarin.

Selama ini Alosius hanya mengandalkan bertani sebagai mata pencaharian. Kini ia harus memutar otak bagaimana menghidup anak istri.  Lagi pula sudah banyak modal yang dikeluarkan untuk menggarap sawah. 

BACA JUGA: Terancam Hilang, Dua Pulau di Batam Diusulkan jadi Pulau Terluar

"Ya, sementara ini ada bantuan untuk korban banjir, tapi kalau tidak ada bantuan lagi, bagaimana mencari uang.  Lahan sudah menjadi aliran sungai,’’ tandasnya.

Di Wariori, diperkirakan sekitar 20 hektar sawah yang sudah ditanami padi dan sebagian sudah berbulir terendam air. Petani lainnya berusaha melindungi tanamannya dengan membuat tanggul lebih tinggi. 

BACA JUGA: Lima Warga Bantul Meninggal akibat Demam Berdarah

Tak hanya padi, tapi tanaman palawija dan sayur-mayur milik warga seperti, kedelai, tomat dan cabe serta tanaman perkebunan cokelat juga rusak dan gagal panen. Cabai keriting yang sudah mendekati panen dibiarkan dan terancam membusuk.

Mulyono mengakui, ia tak bisa berbuat banyak ketika luapan air Sungai Wariori menggenangi tanaman coklatnya seluas 1 hektar. Bila, genangan air masih terus terjadi, diperkirakan tanaman coklatnya ini akan mati. 

"Ya, kalau bisa pemerintah secepatnya membuat tanggul supaya air tidak meluap. Kasihan kami kalau ini dibiarkan terus-menerus," tandasnya.

Sementara itu, sejumlah anggota DPR Papua Barat didampingi Kepala Pelaksana Harian BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Papua Barat meninjau lokasi banjir Warior dan Mansaburi, Kamis kemarin. (lm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Kantongi Izin, Penambang Pasir Merapi Mengaku Diganggu Aparat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler