Banjir Putus Akses Jalan Utama di Bandung

Rabu, 24 Desember 2014 – 00:19 WIB
Sejumlah warga berusaha menerobos banjir akibat luapan Sungai Citarum di kawasan Dayeuh Kolot, Bandung, Sabtu (20/12). Peristiwa banjir kali ini diperkirakan lebih parah dari tahun 2010 lalu. Foto: dok/Bandung Ekspres-JPNN

jpnn.com - BALEENDAH-  Banjir di Bandung Selatan membuat beberapa ruas jalan utama terputus. Seluruh badan jalan terendam hingga kedalaman satu meter, seperti Jalan Rancamanyar-Baleendah, Baleendah-Dayeuhkolot dan beberapa ruas jalan utama lain.

Akibatnya, banyak pengendara yang hendak atau dari Kota Bandung terpaksa memutar arah, seperti melalui jalan Kopo dan jalan Bojongsoang. Akibatnya, ruas-ruas jalan seperti di Kopo dan Jalan Raya Bojongsoang mengalami kepadatan kendaraan.

BACA JUGA: 2010 Air Setinggi Pinggang, 2014 Rumah Tinggal Atap

Kepadatan terparah terpantau terjadi di Jalan Raya Bojongsoang, antrian kendaraan hingga beberapa kilometer, selain volume kendaraan membludak, juga diperparah oleh beberapa ruas jalan di sekitar Jembatan Citarum terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter.

Hal tersebut mengakibatkan antrean kendaraan yang sangat panjang dimana antrean kendaraan terjadi dari mulai simpang tol buahbatu sampai simpang Ciparay.

BACA JUGA: Honorer K2 di Magelang Siapkan Aksi agar Dijadikan CPNS

"Sangat parah macetnya, dari Buahbatu ke Baleendah saja memakan waktu satu jam lebih, padahal biasanya hanya 10-15 menit saja," tutur Abdurahman Arrauf (29) warga Buahbatu, seperti dikutip dari Radar Bandung (Grup JPNN), Selasa (23/12).

Kapolres Bandung, AKBP Jamaludin mengatakan kepadatan kendaraan di Jalan Kopo dan Bojongsoang karena akses jalan dari dan menuju Kota Bandung Dayeuhkolot dan Baleendah terputus karena terendam banjir, sehingga petugas yang berada di lapangan melakukan pengalihan ke Jalan Kopo dan Jalan Raya Bojongsoang, karena banyaknya pengguna jalan menjadikan antrean kendaraan terjadi di dua jalan tersebut.

BACA JUGA: Lerai Polisi Berduel, Jari Telunjuk Ketua RW Putus

"Karena Dayeuhkolot masih terendam arus kendaraan kita alihkan. Personel juga kita siapkan sejak pagi hingga malam," kata Jamaludin.

Selain di kedua kawasan tersebut, lanjut Jamaludin, pihaknya juga melakukan pengalihan arus di kawasan Nagreg. Setelah longsor terjadi di Limbangan, Garut. (mld)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Bagi Hasil Rugikan Daerah, Bupati Kukar Mengeluh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler