Dana Bagi Hasil Rugikan Daerah, Bupati Kukar Mengeluh

Selasa, 23 Desember 2014 – 14:11 WIB
Bupati Kukar, Rita Widyasari.

jpnn.com - JAKARTA - Kutai Kartanegara merupakan kabupaten terkaya di Indonesia. Tak heran sumbangan kabupaten di Kalimantan Timur yang kaya sumber daya alam itu juga sangat besar untuk negara.

"Tahun 2014 (Kukar) menyumbang Rp 123 triliun untuk negara," jelas Bupati Kukar, Rita Widyasari, saat menyampaikan orasi dalam acara Malam Anugrah Bintang Emas 2014 Persembahan untuk Ibu Pertiwi yang digelar Kantor Berita Politik RMOL.CO (Grup JPNN.com), Senin (22/12) di Hotel Sari Pan Pasific Jakarta.

BACA JUGA: Sembilan CPNS K-2 tak Dapat NIP

Namun, sumbangan terhadap pendapatan negara disesalkan Rita. Sebab yang kembali ke Kukar sangat sedikit. Tahun 2014 ini, Kukar hanya menerima Rp 5,6 triliun dan itu terbesar dalam beberapa tahun ini.

"Sedangkan daerah kami sangat luas. Jalan masih banyak dalam perbaikan. Masih ada 600 km jalan yang rusak parah," ungkapnya.

BACA JUGA: Sudah Jadi Korban Penikaman, Eh...Malah Dianiaya Lagi Sama Polisi

Karena itu dia meminta agar aspek keadilan diperhatikan oleh pemerintah pusat. Hal ini penting, apalagi sudah ada di daerahnya yang ingin bergabung ke Malaysia karena besarnya disparitas dengan negara tetangga tersebut.

"Bagi kami Indonesia segalanya. Tapi di atas segalanya adalah keadilan. Ketahanan  nasional adalah harga mati. Tapi kita harus berpikir logistik," tegasnya lagi.

BACA JUGA: Harga Cengkeh Capai Rp 150 Ribu per Kg

Kutai Kartanegara merupakan salah satu wilayah yang kaya akan hasil bumi dan tengah berkembang saat ini. Namun pembangunan yang dilakukan agaknya masih kurang merata.

Padahal, menurut Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, wilayah yang dipimpinnya itu memiliki semangat untuk maju dan berkontribusi dalam pertahanan nasional.

"Saya berharap ada lebih banyak perhatian lagi ke Kalimantan Timur dan juga terutama Kutai Kartanegara," kata Rita, bupati peraih berbagai Rekor MURI ini.

Ia mengajak pemerintah pusat dan semua pihak yang semua pemerintah Namun hal itu juga agaknya harus dapat didukung oleh keadilan pemerintah.

"Kita ingin bangun jalan saja kehabisan uang. Jadi kata 'kaya' itu sebenarnya menjadi beban tersendiri bagi saya sebagai bupati," sambungnya.

Karena itulah ia turut mengapresiasi kegiatan Bintang Emas kali ini karena dapat menyatukan beberapa pikiran soal ketahanan nasional.

"Semoga keadilan bisa tercapai sehingga disparitas atau kesejangan sosial di masyarakat kita tidak terlalu besar," tandasnya. (awa/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumbangan Masjid Digunakan Beli Mobil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler