jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI Irwan meminta pemerintah pusat memberi perhatian terhadap musibah banjir yang melanda wilayah Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim).
Irwan menilai Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) tampak kewalahan dalam menangani korban banjir Sangatta. Saat ini ribuan warga pun masih mengungsi.
BACA JUGA: Banjir di Sangatta Kutim Mengerikan, Hewan Buas Berkeliaran di Permukiman
Dia juga menyoroti kurangnya kesiapsiagaan pemda dalam menangani musibah tersebut. Hal itu terlihat dari banyaknya posko mandiri yang didirikan secara swadaya oleh masyarakat.
"Proses evakuasi warga pun masih belum merata. Warga harus menggunakan ketinting atau perahu milik warga lainnya untuk kebutuhan evakuasi," ujar Irwan melalui keterangan di Jakarta, Rabu (23/30.
BACA JUGA: Terima SK CPNS, Ratusan ASN Ini Diingatkan pada Tantangan Berat
Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim itu menyebut ketidaksiapan Pemkab Kutim dalam menangani bencana banjir tidak terlepas dari faktor pendanaan dalam APBD. Sebab, dana tak terduga tidak cukup untuk penanganan bencana tersebut.
“Karena itu saya meminta pemerintah pusat, Presiden Jokowi melalui kementerian dan badan terkait bencana bisa segera membantu rakyat Kutim yang sedang dilanda musibah," ujar Politikus Senayan asli Sangkulirang itu.
BACA JUGA: AKBP Beni Mutahir Tewas Ditembak, Kombes Nur Santiko: Terjadi Pelanggaran Prosedur
Sejauh ini, Irwan mengeklaim telah menggerakkan kader parpolnya untuk membantu korban banjir di Sangatta, Kutim.
Dia menyebut DPD Partai Demokrat (PD) Kaltim telah mendirikan posko peduli banjir di Sekretariat DPC PD Kutai Timur.
Mereka juga menurunkan tim evakuasi dilengkapi perahu karet guna mengevakuasi warga, terutama kalangan rentan seperti ibu hamil, balita dan lansia.
Irwan memastikan kadernya di Kaltim akan terus bergerak demi kemanusiaan sebagaimana arahan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Kami juga siapkan tenda besar yang menampung warga yang mengungsi,” ucap politikus yang beken disapa dengan panggilan Irwan Fecho itu. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam