Banjir Tak Pengaruhi Produksi Beras

Jumat, 06 Maret 2009 – 10:59 WIB
KEBUT PANEN- Para petani di Desa Simbatan, Kecamatan Kanor, Bojonegoro. mulai sibuk memanen padinya yang terendam banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Foto diambil pada bulan Pebruari (26/2). (Foto: M. Nurcholish/Radar Bojonegoro)
JAKARTA - Banjir di sejumlah daerah ternyata tak menurunkan produksi beras nasionalDepartemen Pertanian mencatat banjir di sejumlah daerah hanya menyebabkan puso di lahan seluas 60 ribu hektare

BACA JUGA: Din: Muhammadiyah Jangan Golput

"Banjir awal tahun ini masih sesuai dengan siklus lima tahunan
Luas lahan yang puso akibat banjir juga sangat kecil dibandingkan masa tanam Oktober-November seluas 6,928 juta hektare," ujar Menteri Pertanian Anton Apriantono di Kantor Wakil Presiden Kamis (5/3)

BACA JUGA: Pengganti Caleg Terpilih Tetap Peraih Suara Terbanyak


    
Menurut Anton, produksi beras pada awal musim tanam Januari-Maret ini mencapai 27,95 juta ton gabah kering giling di atas lahan seluas 5,72 juta hektare
Produksi beras diharapkan meningkat pada puncak panen musim penghujan Maret hingga Mei mendatang

BACA JUGA: PBHI Akan Gugat Menpora

Karena itu, pemerintah optimistis target produksi beras 38 juta ton tahun ini akan tercapai.
    
Dirut Bulog Mustafa Abubakar mengatakan, pembelian beras yang dilakukan Bulog hingga 5 Maret mencapai 220 ribu ton atau 5,5 persen dari target pengadaan beras 3,8 juta ton"Ini baru panen kecil, belum puncak pada MeiJadi semua masih on schedule," terangnyaBerdasar pantauan Bulog, harga gabah kering panen saat ini Rp 2.800 per kilogram atau lebih tinggi dibanding harga pembelian pemerintah Rp 2.400 per kilogram.
    
Sedangkan harga gabah kering panen senilai Rp 3.200 atau lebih tinggi dibanding harga pembelian pemerintah Rp 3.000 per kilogramHarga pasar beras di Pasar Induk Beras Cipinang kemarin Rp 4.950 atau di atas harga pembelian pemerintah yang ditetapkan Rp 4.600 per kilogram"Harga pasar masih 13-18 persen di atas harga pembelian pemerintahTahun ini, kemungkinan harga pasar masih di atas HPP, sehingga daya beli petani meningkat," katanya.
    
Mustafa mengakui, penyerapan beras pada panen musim penghujan terkendala kualitas gabah yang kadar airnya masih di atas 25-30 persenUntuk meningkatkan mutu beras yang dibeli dari petani, Bulog harus memfungsikan 132 unit mesin pengering beras di sejumlah gudang"Tahun ini kita targetkan pengadaan beras mencapai 3,8 juta atau sepuluh persen dari total produksi beras nasionalTahun lalu, pengadaan hanya delapan persen," katanya.
    
Dirut PT Pusri Dadang Heru Kodri menambahkan, pasokan pupuk tidak menjadi masalah karena di gudang lini tiga atau tingkat kabupaten telah tersedia 620 ribu tonApabila stok pupuk di bawah 500 ribu ton, pemerintah akan melakukan impor"Kebutuhan gas telah dipenuhi BP MigasKarena itu, stok pupuk urea nasional sudah mencukupi untuk musim tanam April," paparnya.
    
Mustafa mengakui, sempat terjadi kenaikan harga beras di tingkat konsumen yang disebabkan kendala transportasi akibat hujan, banjir, dan panen yang belum banyakNamun, harga mulai stabil setelah pada akhir Februari pemerintah menggelontorkan 180 ribu ton beras untuk masyarakat miskin (raskin)(noe/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Yang Bohongi Tim Investigasi DPR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler