Bank Bukopin Syariah Berkomitmen Buka 50 Kantor Baru

Kamis, 26 Februari 2009 – 08:16 WIB
SURABAYA- Perbankan syariah di tanah air akan terus tumbuhBank Bukopin Syariah, misalnya,  berkomitmen menambah 50 kantor cabang pembantu (KCP) di seluruh Indonesia tahun ini

BACA JUGA: Subsidi Pajak Karyawan untuk Gaji di Bawah Rp5 Juta

Total asetnya ditargetkan meningkat menjadi Rp 1,4 triliun akhir tahun ini dibandingkan akhir Desember 2008 sebesar Rp 844 miliar.
 
Dirut Bank Bukopin Syariah Riyanto mengatakan, pemisahan (spin off) bank yang dipimpinnya dari unit usaha syariah (UUS) menjadi bank umum syariah (BUS) masih berlangsung
"Dengan pemisahan itu, Bukopin Syariah bisa lebih cepat dan leluasa dalam mengembangkan bisnisnya," ujarnya saat customer gathering di Hotel J.W

BACA JUGA: Konversi Saham untuk Karyawan

Marriott Rabu (25/02)
Bank Bukopin Syariah telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia (BI) pada 27 Oktober 2008.
 
Untuk memacu asetnya, Bank Bukopin Syariah terus ekspansi dengan menambah jumlah kantornya

BACA JUGA: DPR Setujui Perpanjangan Sunset Policy

Saat ini mereka baru mengoperasikan delapan kantor cabang di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Samarinda, serta 21 office channelingBank Bukopin Syariah juga berencana menawarkan 21 produk jasa perbankan, 13 produk pembiayaan, dan 6 produk pendanaan.
 
Total Jumlah dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan naik menjadi Rp 769 miliar tahun iniSedangkan pembiayaannya mencapai Rp 925 miliar dan modal bersih Rp 162 miliar
 
Per akhir Desember 2008, Bank Bukopin Syariah menyalurkan pembiayaan Rp737 miliar atau tumbuh 60,92 persen dibandingkan 2007Jumlah DPK Rp 598 miliar atau meningkat 67,55 persen dari periode sama tahun lalu
 
Itu diikuti dengan penurunan rasio pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing (NPF) menjadi 1,66 persen dari 2,44 persen pada 2007Labanya melonjak 105 persen menjadi Rp 16,31 miliarTapi, rasio pembiayaan dibandingkan DPK atau financing to deposit ratio (FDR) turun dari 128,88 persen  menjadi 123,22 persen akibat kondisi ekonomi yang tidak kondusif sebagai dampak krisis(aan/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Bensin Belum Bisa Turun Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler