Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil mengatakan, berbagai kebijakan stimulus yang diberikan pemerintah, juga langkah menurunkan harga BBM, diharap bisa menjadi instrumen untuk menekan tingkat inflasi
BACA JUGA: Bank Syariah Bisa Jadi Solusi Krisis Global
“Namun, khususnya kepada bank-bank BUMN, agar lebih berhati-hati terhadap potensi terjadinya kredit macet,” kata Sofyan di Jakarta akhir pekan lalu.
Data BI menyebut, besaran kredit macet perbankan hingga kuartal III 2008 mencapai Rp 52,4 triliun atau sekitar 3,9 persen dari total kredit yang disalurkan
Sebelumnya, Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang juga Dirut Bank Mandiri Agus Martowardojo mengatakan, perbankan juga akan tetap menjaga permodalan dengan menjaga protofolio kredit agar terjaga sehat, sehingga tidak terjadi peningkatan kredit macet
BACA JUGA: Bank Century Fokus Nasabah Tiongkok
"Caranya, tentu dengan pelaksanakan risk management yang baik," jelasnya.Dia menyadari, hingga Oktober 2008, angka NPL perbankan cenderung naik, tetapi tidak besar
BACA JUGA: Kalla Minta Organda Turunkan Tarif
"Saat ini, semua bank harus mempersiapkan diri untuk kemukngkinan NPL meningkat tajam," ujarnya.Meski demikian, Sofyan menambahkan, secara umum, kondisi perbankan nasional, terutama BUMN, cukup kuatDia menyebut, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang ada di kisaran 14 persen menunjukkan angka yang aman’’Secara umum, bank kita memang cukup sehat,’’ jelasnya.
Agus Martowardojo juga optimistis, penyaluran kredit perbankan Indonesia tahun ini bisa tumbuh di kisaran 15 - 20 persen"Meski kondisi krisis, kredit akan tetap tumbuh," ujarnya.
Data Bank Indonesia (BI) menyebut, hingga kuartal III 2008, penyaluran dana perbankan mencapai Rp 1.773,6 triliunDari jumlah tersebut, Rp 1.343,5 triliun di antaranya disalurkan melalui kredit(owi/fan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapkan Tim KKS Blok Natuna
Redaktur : Tim Redaksi