Bank Dunia Tawarkan Bantuan, Bu Risma Setuju?

Minggu, 23 Oktober 2016 – 10:04 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Foto: dok.JPG

jpnn.com - SURABAYA - Pembangunan proyek angkutan masal cepat (AMC) bakal menghabiskan dana Rp 2,2 triliun.

Besarnya anggaran itu membuat pengerjaan proyek selalu molor.

BACA JUGA: Bupati dari PDIP Pecat Kepala Sekolah

Kini Bank Dunia atau World Bank menawarkan pinjaman untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Program Leader Bank Dunia untuk Indonesia Taimur Samad mengatakan, pihaknya datang karena tertarik untuk mendanai proyek tersebut.

BACA JUGA: Ngaku Pegawai Kemenkumham, Janjikan Rp 5 Juta Atas Nama Jokowi

Dia menganggap proyek AMC di Surabaya paling ideal untuk didanai daripada proyek di kota lain.

"Kami selalu mencari proyek terbaik dengan klien terbaik. Salah satunya Bu Risma," ujar Taimur setelah mengadakan pertemuan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kemarin.

BACA JUGA: Oalah, Blanko Kosong, Pengajuan KTP Capai 30 Ribu

Taimur menjelaskan, Bank Dunia berharap bisa membantu pemerintah mewujudkan proyek itu.

Bank Dunia telah mendanai sejumlah proyek transportasi di berbagai kota di dunia.

 "Sebagian besar railway project.

Kami tahu bagaimana memberikan solusi terbaik yang efektif," jelas pria yang berkantor di Jakarta itu.

Soal berapa anggaran yang bakal dipinjamkan, Taimur belum bisa menyebut angka spesifik.

Pihaknya telah menyusun analisis proyek yang diserahkan ke Risma.

Risma menanggapi tawaran Bank Dunia tersebut secara positif. Namun, bila memakai pinjaman Bank Dunia, skema pembiayaan yang disusun bertahun-tahun akan berubah.

Selama ini proyek AMC bakal dibiayai pemerintah pusat. "Saya harus ke Jakarta ngomong soal ini ke kementerian," ujar alumnus ITS tersebut.

Wali kota yang baru pulang dari Konferensi UN Habitat III di Quito, Ekuador, itu juga perlu membicarakan masalah tersebut dengan DPRD Surabaya.

 Persetujuan dari DPRD itulah yang nanti diajukan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Wali kota perempuan pertama Surabaya tersebut menambahkan, Bank Dunia juga menawarkan sejumlah dana untuk dihibahkan.

 Hibah itu didapatkan bila pemerintah menyetujui kerja sama tersebut.

Utang yang ditawarkan Bank Dunia itu nanti dibayar pemerintah pusat. Utang tersebut harus dicicil. Namun, besaran bunga yang harus dibayarkan belum diketahui.

 "Aku masih belum bisa ngomong soal perincian. Harus konsultasi," tambah Risma.

Tawaran tersebut bisa menjadi solusi. Risma menerangkan, pemkot telah membangun jalan baru untuk mengatasi kemacetan.

Namun, perkembangan ekonomi membuat penambahan kendaraan tidak bisa dihindari.

Meningkatnya daya beli masyarakat dan semakin murahnya harga mobil menimbulkan kepadatan jalan setiap tahun.(sal/c7/git/flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wuihh! BPK Ungkap Kerugian Negara Rp 76 Miliar di Jatim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler