Bank Kolaps di AS Bakal Melonjak

Analis: Lebih dari 100 Ambruk Tahun Depan

Selasa, 07 Oktober 2008 – 17:08 WIB
SAN FRANCISCO - Langkah penyelamatan (bailout) senilai USD 700 miliar oleh pemerintah AS diprediksi belum bisa memulihkan industri finansial dari gejolakAnalis justru meramalkan banyak bank di AS tidak akan bertahan

BACA JUGA: Produk Syariah Lebih Stabil

Jumlah yang kolaps bakal lebih banyak tahun depan.

''(Bailout) itu memang akan membantu, tapi tidak akan bisa menyelamatkan
Sebab, banyak bank yang menyalurkan pinjaman konstruksi dan tipe aset lain yang memburuk sehingga tak teratasi pemerintah,'' ramal Jaret Seiberg, analis Stanford Financial

BACA JUGA: Eropa Proteksi Simpanan

Dia mengestimaksikan lebih dari 100 bank kolaps di AS tahun depan


Pemerintahan Presiden George W

BACA JUGA: Agustus, Ekspor Turun

Bush memiliki komitmen untuk menyediakan USD 700 miliar guna mengambil-alih kredit macet perbankanTapi, analis ragu langkah itu bisa mencegah gejolakYang jadi pertanyaan adalah berapa banyak institusi finansial (bank) yang akan kolaps dan berapa pula yang bisa tertolongRegulator terus berupaya melindungi dana asuransi simpanan.

Dibelit kerugian besar akibat kredit perumahan, saat ini industri perbankan di AS terkena guncangan terhebat sejak akhir 1980-an dan awal 1990-anSaat itu, lebih dari 800 institusi finansial dan bank yang dijamin pemerintah federal kolaps dalam periode tiga tahun krisis (lazim disebut savings and loan crisis atau S&L crisis).

Menurut analis, mungkin jumlah bank yang kolaps tidak akan sebanyak seperti saat S&L crisisAntara lain, karena jumlah bank lebih kecil ketimbang pada 1988Tapi, skala bisnis bank sekarang jauh lebih besar ketimbang 20 tahun lalu.

''Saya rasa situasinya tidak akan terlalu berbeda banyakHanya, kini pinjaman masyarakat dan bisnis terlalu tinggi atau berlebihan,'' kata Joseph Mason, ekonom yang pernah bertugas di Depkeu AS pada 1990-an dan kini profesor finansial di Louisiana State University''Kita menghadapi gelembung dan ingin kembali ke situasi normal.''

Saat ini, Federal Deposit Insurance Corp(FDIC), lembaga pemerintah yang menjamin simpanan bank dan institusi keuangan, menaikkan batas asuransi deposito dari semula USD 100 ribu menjadi USD 250 ribu per rekening

Dengan berpatokan statistik S&L crisis, Mason memperkirakan total simpanan bank kolaps selama krisis saat ini USD 1,1 triliunSetelah mengalkulasi untung dari penjualan simpanan dan aset bank-bank yang kolaps, ramal Mason, FDIC akan mengeluarkan USD 140 miliar hingga USD 200 miliar.

Selama sembilan pertama tahun ini, 13 bank dan lembaga keuangan diambil-alih oleh FDICItu lebih besar ketimbang lima tahun sebelumnyaPer 30 Juni lalu, FDIC mengumumkan 117 bank dan lembaga keuangan yang dijamin masuk daftar bermasalahItu mewakili sekitar 1 persen dari hampir 8.500 institusi yang dijamin sampai 30 Juni laluPada 1991, sekitar 10 persen atau 1.496 institusi di industri perbankan masuk daftar bermasalah.

Daftar FDIC per 30 Juni lalu belum termasuk dua bank skala besar, Washington Mutual Bank (WaMu) dan WachoviaTotal aset gabungan dua bank yang bermasalah itu mencapai lebih dari USD 1 triliunPadahal, total aset 117 institusi yang masuk daftar diawasi FDIC hanya sebesar USD 78 miliar.

Akhir bulan lalu, WaMu menjadi bank terbesar yang kolaps sepanjang sejarah ASTotal asetnya saat itu USD 307 miliar atau hampir lima kali lipat dari Continental Illinois National Bank yang ambruk pada 1984

Tapi, tak semua analis pesimistisBeberapa yakin banyak yang akan pulih''Orang perlu tahu bahwa tidak semua bank akan kolaps karena masuk daftar bermasalahSebagian akan mengalami recovery,'' kata Karen Dorway, presiden Bauer Financial.

Menurut Bauer Financial, 426 institusi yang dijamin atau 5 persen dari total bank dan S&L dibelit masalahBank-bank yang bermasalah ini terutama berlokasi di California, Florida, Georgia, Illinois, dan Minnesota(AP/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi Pengalihan, Depdag Perketat Impor Barang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler