Bank Mandiri Bidik Ekspat India

Kembangkan Bisnis Remittance Rupee

Rabu, 03 Februari 2010 – 16:16 WIB
JAKARTA- Banyaknya tenaga kerja (ekspariat) asal India ternyata menjadi ladang bisnis yang menguntungkan bagi perbankanApalagi, wilayah Asia Tenggara pada umumnya, seperti Malaysia, Singapura dan Hongkong juga banyak sekali mempekerjakan para ekspatriat asal India tersebut

BACA JUGA: 280 Produk Terancam Mati

Peluang tersebut pangsa pasar khusus ini dijawab Bank Mandiri memberikan layanan berupa pengiriman uang atau remittance internasional dalam mata uang Rupee.

Untuk mewujudkan itu, Bank Mandiri bekerja sama dengan Bank SBI Indonesia
Remittance yang dikembangkan dalam dua jenis mata uang, yaitu mata uang Rupee atau Dollar AS.

Dalam rilisnya, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Thomas Arifin, Rabu, mengatakan kerja sama ini juga untuk meraih transaksi perdagangan internasional dalam mata uang dolar AS antara Indonesia dan India.

"Kerja sama strategis tersebut memberi kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi remittance dari Indonesia, Malaysia, Singapura dan Hong Kong ke India dalam mata uang rupee atau dolar AS dengan biaya murah, cepat, aman dan langsung diterima di bank mitra kerjasama pada hari yang sama," paparnya.

Tujuannya, pada tahun 2010 ini diharapkan nilai remittance dan perdagangan antara Indonesia dan India dalam mata uang rupee dan dolar AS melalui Bank Mandiri dapat mencapai nilai 3 miliar dolar AS.

Pemilihan Bank SBI Indonesia sebagai mitra dalam pengembangan bisnis remittance Indian Rupee (INR) karena Bank SBI Indonesia merupakan anak perusahaan State Bank of India.

State Bank of India merupakan lembaga keuangan terbesar di India yang memiliki 14.500 cabang yang tersebar di seluruh wilayah India dan 92 cabang di luar India dengan total aset lebih dari US$190 miliar serta memiliki lebih dari 148 juta nasabah.

Bisnis remittance dalam mata uang rupee atau dolar AS ini cukup potensial mengingat populasi warga negara India di kawasan Asia relatif cukup besar

BACA JUGA: Subsidi BBM Pengaruhi DAU Daerah

Keturunan India di Malaysia mencapai lebih dari 2 juta orang, Singapura sekitar 450.000 orang, Indonesia sekitar 55.000 orang dan Hong Kong sekitar 35.000 orang.

Selain itu, volume perdagangan antara Indonesia dan India selama tiga tahun terakhir tumbuh rata-rata sebesar 35 persen per tahun
Pada 2008 volume perdagangan Indonesia-India mencapai US$10 miliar dan di 2010 diperkirakan mencapai US$15 miliar.

"Kerja sama ini akan dikembangkan ke negara-negara di Asia, dimana terdapat kantor cabang atau perusahaan anak Bank Mandiri," tambah Thomas.

Bank Mandiri pada 2009, juga sudah bekerja sama dengan dua bank asal China, yaitu Industrial and Commercial Bank of China Indonesia dan Bank of China untuk personal remittance dari Indonesia ke China dalam mata uang yuan serta membuka Mandiri International Remittance Sdn Bhd untuk melayani pengiriman uang dari Malaysia ke Indonesia pada November 2009 untuk memperkuat bisnis remittance.(lev/jpnn)

BACA JUGA: Pakar: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Semu

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadel Optimis CAFTA Tak Ganggu Sektor Perikanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler