Bank Muamalat Akan Beri Sebagian Saham untuk MUI

Senin, 16 Oktober 2017 – 19:50 WIB
Bank Muamalat. Foto: Bank Muamalat

jpnn.com, JAKARTA - Rencana akuisisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk oleh PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) membawa kabar baik pula bagi Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Pemilik Minna Padi, Setiawan Ichlas menyatakan bahwa MUI yang merupakan pendiri Bank Muamalat saat ini seakan terpinggirkan.

BACA JUGA: Top Up MySyariah Bisa Lewat Bank Muamalat

Karena itu, Setiawan mengaku akan memberikan beberapa persen saham Muamalat nantinya kepada MUI.

Tidak hanya itu, Setiawan juga akan memberikan saham bagi Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI).

BACA JUGA: Jihad Tidak Harus Menggunakan Senjata

 “Mereka (MUI) dibuang, tidak memiliki saham lagi. Dan mereka tidak kebagian apa-apa lagi. Saya komitmen setelah saya ambil hak saya, akan saya serahkan (saham) sebesar 2,5% ke MUI dan ICMI sebesar 1-1,5%,” ujar Setiawan di Jakarta.

 Setiawan mengaku rencana pemberian saham tersebut telah dia sampaikan kepada Ketua MUI Ma’ruf Amin dan sejumlah direksi baru yang akan ditempatkan di Bank Muamalat.

BACA JUGA: Dibeli Pengusaha Pribumi, Bank Muamalat Jadi Sarana Umat

Dalam perbincangannya dengan Ketua MUI tersebut juga dibahas terkait rencana penggunaan dana CSR Bank Muamalat.

 “Saya minta semua CSR kami nantinya diutamakan untuk umat. MUI ini adalah satu lembaga yang diakui pemerintah untuk mewakili umat muslim di Indonesia,” imbuhnya.

Setiawan menambahkan, tujuannya membeli Bank Muamalat yakni untuk membantu pemerintah salah satunya untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur.

Dia menyebut Bank Muamalat berkomitmen untuk memberikan kredit infrastruktur untuk pemerintah dalam bentuk Equity Loan yang tidak bisa diberikan oleh Bank konvensional.

“Target kami ke depan penyaluran equity loan diutamakan terhadap BUMNi infrastruktur, kami akan back up penuh pemerintah," tegasnya.

Sebelumnya Ketua MUI Ma'ruf Amin menyebut proses akusisi Muamalat sebagai bank pertama syariah harus dikawal agar berhasil.

Akuisisi tersebut, menurutnya, sudah tepat sehingga jika sebelumnya pemegang saham terbesar berasal dari luar negeri (Islamic Development Bank 32,74%) nantinya berubah menjadi milik dalam negeri.

“Minna Padi tidak ada masalah, dan upaya revitalisasi ini saya kira sangat penting sekali. Apalagi Bank Muamalat sebagai bank pertama syariah di Indonesia harus kita perkuat, karena kita dalam era baru ekonomi syariah, ada keinginan untuk memperkuat keuangan syariah di Indonesia,” ujar Ma'ruf. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Muamalat Dibeli Pengusaha Asli Indonesia


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler