Director of Finance Bank Muamalat Andi Buchari Fathoeddin mengatakan, potensi pasar Malaysia amat besar
BACA JUGA: Kebijakan Moneter Kian Longgar
Itu berasal dari komunitas lokal maupun para pekerja asal IndonesiaSecara resmi, kantor cabang Bank Muamalat yang terletak di Kompleks Antarabangsa, Jalan Sultan Ismail, Kuala Lumpur, itu baru dibuka mulai Kamis (05/3).
Menurut Andi, soft launching operasional kantor cabang Kuala Lumpur sebenarnya dilakukan pada 2 Januari lalu
BACA JUGA: DPD Ajak Daerah Manfaatkan WIEF
"Sebagai langkah awal, kami lebih banyak melakukan presentasi bisnis dan menyusun business plan," katanya.Dalam strategi bisnisnya, Bank Muamalat akan membidik pasar tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia yang berjumlah lebih dari 2 juta orang.
Menurut Andi, selain TKI yang bekerja di sektor infrastruktur dan perkebunan, banyak pekerja asal Indonesia yang bekerja di sektor high-level, seperti profesional di sektor migas yang bekerja di Petronas, BUMN migas Malaysia
Dia menuturkan, Bank Negara Malaysia selaku bank sentral tidak mengizinkan bank asing untuk bertransaksi dengan menggunakan mata uang Ringgit Malaysia (RM)
BACA JUGA: Kampanye Tak Akan Pengaruhi Inflasi
Itu membuat posisi Bank Muamalat tidak bersaing langsung dengan bank lokal Malaysia.Dia mengakui, besarnya jumlah pekerja Indonesia di Malaysia merupakan pasar potensialDia lantas memisalkan, jika gaji minimal pekerja Indonesia diasumsikan RM 1.000-RM 1.500 atau sekitar Rp 3 juta-Rp 4,5 juta per bulan, minimal uang beredar di kalangan pekerja Indonesia mencapai Rp 6 triliun-Rp 9 triliun per bulan"Padahal, tidak sedikit pekerja asal Indonesia yang gajinya di atas RM 1.500 per bulan," ucapnya.
Selain menawarkan produk seperti tabungan SharE dan pembiayaan komersial, kata dia, Bank Muamalat juga akan membidik bisnis jasa remittance atau pengiriman uang dari Malaysia ke Indonesia(owi/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tangerang Alami Deflasi Terendah
Redaktur : Tim Redaksi