jpnn.com - "Itu tidak benar, saya tidak melakukan (penyiksaan, red). Dengar informasi itu pertama kali saya kaget juga," kata Desi seperti dikutip dari batampos.co.id (JPNN Group), Rabu.
Dia mempertanyakan bukti dari pernyataan sumber yang mengatakan bahwa dirinya kerap melakukan penyiksaan terhadap bocah 3,1 tahun tersebut.
BACA JUGA: Ya Ampun... Bocah yang Tewas Itu Diduga Disiksa Hingga Pendarahan Di Bagian Usus
"Kalau dituduh saya gak terima. Kan gak ada buktinya saya mukul pake apa, dimana. Emang ada yang tau saya mukul, jadi gak bisa nuduh sembarangan," tutur dia.
Wanita yang tengah hamil tiga bulan ini juga menyayangkan informasi bahwa suaminya, Efendi (ayah tiri Della) ikut menyiksa korban. "Padahal abang (Efendi, red) jarang ke Batam " katanya.
BACA JUGA: Besaran Gaji Honorer Diserahkan pada Kepala Sekolah
Menurutnya bukan tanpa alasan hingga kini kepolisian masih membiarkan dirinya bebas jika dia benar melakukan tindakan penganiyaan. "Kan gak lakuin (penyiksaan, red). Kalau iya kan udah di dalam sel, tadi malam saja kami tidur di ruangan yang ada ACnya," ujarnya.
Dia bersama Ibu kandungnya, Suwarti (sebelumnya ditulis Suharti, red) sejak Selasa (24/11) siang hingga berita ini ditulis menjalani pemeriksaan. "Kami belum pulang semenjak dijemput kemarin," kata Desi lagi.
BACA JUGA: Guru Honorer Tak Betah Digaji Rp 250 Ribu per Bulan, jadi Kuli di Pelabuhan
Lanjut dia, tiga minggu sebelum Della meninggal memang pernah jatuh, dia menduga karena hal tersebut Della kerap menangis. "Jadi nangis terus. Kalo nangis dihentak-hentakkan kakinya ke tembok atau apa. Anaknya agak rewel, kalau nangis lama," ucapnya.(she/cr13/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Sedih Guru Honorer, Dibayar Rp20 Ribu Sekali Ngajar
Redaktur : Tim Redaksi