Bantah Pansus Pelindo II Masuk Angin, Rieke: Kalau tak Penting, kok Dikomentari

Rabu, 04 November 2015 – 11:29 WIB
Rieke Diah Pitaloka. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Panitia Khusus Angket Pelindo I, Rieke Diah Pitaloka membantah pansus akan memanggil Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Dia juga membantah isu yang menyudutkan pansus “masuk angin” dalam mengusut Pelindo II. Menurut dia, saat ini DPR masih reses. Kalau pun ada rapat lagi akan dimulai pekan kedua reses atau sekitar 11, 12 dan 13 November 2015. 

BACA JUGA: Terungkap, Inilah Kebiasaan ANG, Sebelum Dihabisi dan Dikubur di Bawah Kandang

“Agenda pemanggilan tanggal tersebut, tidak ada sama sekali wacana pemanggilan Wapres Jusuf Kalla,” katanya, Rabu (4/11). 

Dia menilai aneh jika ada pihak yang menghembuskan masalah tersebut. Rieke menilai ada upaya pembentukan opini publik agar anti terhadap Pansus Angket Pelindo. “Nah, harus ditelusuri siapa saja yang "gaduh" karena keberadaan pansus ini. Termasuk pengamat yang menyatakan pansus ini tidak penting. Kalau tidak penting kok dikomentari,” kata politikus PDI Perjuangan itu. 

BACA JUGA: Politikus PDIP: Pencopotan Menteri Rini Tak Perlu Arahan Megawati

Rieke mengatakan, pansus ini sangat terbuka. Silakan saja dipantau siapa yang kira-kira masuk angin. Termasuk siapa yang gaduh plus gelisah dengan keberadaan pansus ini. Dari awal, Rieke dan rekannya di pansus sudah menyatakan ini sebagai pintu masuk untuk membenahi tata kelola BUMN sesuai amanat konstitusi UUD 1945 terutama pasal 33. Serta, putusan Mahkamah Konstitusi yang menegaskan aset BUMN adalah aset negara. 

“Kami sedang berjuang untuk menyelamatkan aset BUMN, agar BUMN kembali menjadi alat negara yang keuntungannya mampu mensejahterakan rakyat,” kata Rieke. (boy/jpnn) 

BACA JUGA: Setelah Mangkir Senin, RJ Lino Negosiasi Jadwal Panggilan Bareskrim

BACA ARTIKEL LAINNYA... La Ode Ida: Amien Rais Kritik Pedas ke Jokowi, Mungkinkan PAN Gabung di Kabinet?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler