Bantu Pemerintah Pangkas Backlog, APL Bangun Apartemen Murah di Depok

Rabu, 20 Juli 2016 – 16:46 WIB
Vice President Director PT APL, Indra Widjaja Antono. Foto: M Kusdharmadi/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Selisih kebutuhan dengan ketersediaan rumah (backlog) yang masih didominasi masyarakat menengah ke bawah tak luput dari incaran PT Agung Podomoro Land (APL). Perusahaan pengembang yang biasanya bermain properti untuk segmen kelas atas itu kini juga mulai menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Salah satu yang ditawarkan PT APL bagi MBR adalah kompleks hunian Podomoro Golf View (PGV) di Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Lokasinya pun strategis dan hanya berjarak sekitar kilometer dari Jakarta.

BACA JUGA: Gandeng Bank Jatim, Jiwasraya Target Raih Premi Rp 22 Triliun

Vice President Director PT APL, Indra Widjaja Antono mengatakan, PGV merupakan kompleks hunian lengkap yang nyaman dan asri, tapi dengan harga terjangkau. "Walaupun hunian dengan harga terjangkau tapi fasilitasnya kami buat seperti di superblock," kata Indra di Jakarta, Rabu (20/7).

Indra yang dalam kesempatan itu didampingi didampingi Assistant VP Strategic Marketing Residential PT APL Agung Wirajaya dan General Manager Marketing PGV Rubby I Widjaja menjelaskan, pihaknya ingin berkiprah membantu pemerintah dalam program satu juta rumah. Sebabbacklog perumahan saat ini masih berada di angka 15 juta.

BACA JUGA: Indorama Investasikan USD 4,5 Miliar di Aljazair

APL pun menawarkan PGV dengan harga sekitar Rp 8,6 juta per meter persegi. "Kami mengikuti harga yang dipatok pemerintah untuk rumah sederhana," jelas Indra.

Ia lantas membandingkan harga itu dengan hunian serupa di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten yang berjarak 24 km dari Jakarta. Rata-rata hunian sejenis di wilayah Tangsel dibanderol dengan harga Rp 17 juta hingga Rp 20 juta per meter persegi.

BACA JUGA: Kinclong, Produksi Pertamina EP Lampaui Target

Bahkan di Bekasi yang jaraknya kurang lebih 20 kilometer dari Jakarta, harga apartemen dijual rata-rata Rp 13 juta hingga Rp 15 juta per meter persegi. Sedangkan di Sentul yang berjarak sekitar 35 km dari Jakarta, dijual dengan harga Rp 10 juta hingga Rp 13 juta per meter persegi.

Bahkan di Bogor yang jarak dari Jakarta mencapai kurang lebih 44 km,   apartemen dijual dengan kisaran harga Rp 10 juta hingga Rp 14 juta per meter persegi. Sementara APL melepas unit di PGV dengan harga Rp 180 juta untuk ukuran 21 meter persegi, serta Rp 330 juta untuk unit tipe 36 meter persegi.

APL juga melengkapi PGV dengan area komersial seperti toko pinggir jalan, bulevar, serta tematik area untuk food and beverage di pinggir sungai. "Fasilitas kesehatan pendidikan komersial tempat ibadah kita siapkan semua,” katanya.

Sedangkan Agung mengatakan, kehadiran PGV merupakan antipasi perubahan gaya hidup. "PGV masuk ke pasar sebagai solusi dan antisipasi kebutuhan pasar di masa yang akan datang," kata dia.

Ia menambahkan, jika dulu apartemen dianggap sebagai hunian mewah, kini APL berupaya merubah paradigma itu. Apartemen merupakan sebuah kebutuhan yang lebih praktis.

"Kami punya mimpi mengubah perspektif itu, masyarakat sederhana layak mendapatkan fasilitas yang sama. Bahkan, kami berani menjual unit-unit PVG dengan harga sangat terjangkau," kata Indra menimpali pemaparan Agung.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Freeport Indonesia Bangun Smelter Rp 30 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler