Freeport Indonesia Bangun Smelter Rp 30 Triliun

Rabu, 20 Juli 2016 – 09:48 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – PT Freeport Indonesia sudah mengajukan permohonan penerbitan izin prinsip untuk investasi pemurnian mineral (smelter) senilai Rp 30 triliun di Gresik, Jawa Timur.

Permohonan itu pun sudah diterima Badan Penanaman Modal Jawa Timur (BPM Jatim). ’’Permohonannya baru saja kami terima. Dua minggu lagi surat izinnya terbit,’’ kata Kepala BPM Jatim Lili Soleh Wartadipradja kemarin (19/7).

BACA JUGA: Krakatau Steel Lepas 4,9 Miliar Saham Baru

Smelter milik PT FI akan dibangun di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) dengan luas 100 hektare. Smelter yang bakal dibangun berkapasitas bahan baku dua juta ton konsentrat tembaga.

Rencananya, PT FI bekerja sama dengan PT Newmont Nusa Tenggara untuk pembangunan smelter. Melihat izin prinsip yang baru masuk pada pertengahan tahun, Lili memprediksi realisasi investasi dari PT FI baru bisa terjadi tahun depan atau secepatnya kuartal keempat tahun ini.

BACA JUGA: Ini Strategi BMW Genjot Penjualan Mobil Premium

’’Mereka (PT FI, Red) pakai fasilitas kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK),’’ ujar Lili.

KLIK adalah bentuk kemudahan dari pemerintah agar investor langsung bisa membangun proyek setelah mengantongi izin prinsip dari BKPM pusat dan BPM di daerah. Investor itu juga harus menaati tata tertib kawasan industri.

BACA JUGA: Hanya 18 Bank Bersedia Tampung Dana Repatriasi

Awalnya, PT FI dikabarkan membangun smelter di tanah milik PT Petrokimia Gresik. Namun, pilihan akhirnya jatuh ke JIIPE karena tanah yang tersedia di sana lebih luas.

Selain itu, kawasan JIIPE terintegrasi dengan pelabuhan. Dengan begitu, biaya transportasi PT FI dapat ditekan. Meski smelter dibangun di JIIPE, PT Petrokimia Gresik tetap akan mendapat kemudahan.

Jika berminat, BUMN pupuk itu bisa membeli limbah hasil pengolahan mineral dari smelter PT FI. ’’Ada asam sulfat yang bisa dibeli untuk bahan baku pupuk urea. Asam sulfat itu termasuk limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun),’’ jelasnya.

Dengan pembelian limbah tersebut, Jatim dapat sekaligus mengurangi masalah ketersediaan bahan baku industri. Dengan masuknya investasi PT FI ke Jatim, izin prinsip yang tercatat di BPM Jatim naik lebih dari dua kali lipat.

Pada semester I 2016, izin prinsip yang tercatat sebesar Rp 27,94 triliun dengan realisasi Rp 55,35 triliun.

Jika nanti izin prinsip pembangunan smelter PT FI diterbitkan dua minggu atau tepatnya pada Agustus 2016, izin prinsip di BPM Jatim dapat naik signifikan. ’’Data realisasi investasinya mungkin baru masuk awal tahun depan,’’ terang Lili.

Ekonom Universitas Airlangga Wisnu Wibowo menilai pembangunan smelter Freeport dan Newmont di Gresik akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian.

Sebab, hilirisasi industri bakal makin baik. Output mineral yang bisa diekspor juga akan bertambah. Selama ini ekspor barang tambang dan mineral cenderung terhambat sejak UU Mineral dan Batu Bara berlaku.

UU tersebut membatasi ekspor mineral hanya boleh dilakukan setelah melewati pemurnian di Indonesia. Tenaga kerja juga bakal makin terserap karena pembangunan smelter itu setidaknya membutuhkan sepuluh ribu tenaga kerja. (rin/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sukseskan Tax Amnesty, BEI Diskon Biaya Listing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler