Bantu Tunawisma Dengan Potong Rambut Gratis

Rabu, 18 Desember 2013 – 17:15 WIB

jpnn.com - KUALALUMPUR - Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu kaum tidak mampu. Mulai dari memberi uang, pekerjaan, pendidikan sampai hal kecil seperti sebungkus makanan atau bahkan sekedar potong rambut gratis.

Ya, potong rambut gratis. Itulah yang dilakukan sebuah organisasi sosial di Kuala Lumpur, Malaysia. Dapur Sup Pertiwi, nama organisasi tersebut, membagikan makanan dan jasa potong rambut cuma-cuma kepada kaum tunawisma di wilayah ibu kota Malaysia.

BACA JUGA: Singapura Usir Pekerja yang Terlibat Rusuh Little India

Bermula dari keprihatinan salah seorang anggota Pertiwi, Azmina Burhan saat melihat penampilan para tuna wisma. Perempuan 26 tahun yang berprofesi sebagai penata rambut itu akhirnya memutuskan untuk membawa guntingnya saat memberi pelayanan.

"Bagi saya, penampilan sesorang sangat penting. Setiap hari Anda ingin tampil baik, tidak peduli seberapa kaya Anda, atau seberapa miskin Anda," kata Azmina seperti dilaporkan AFP, Rabu (18/12).

BACA JUGA: Tercebur ke Laut Gara-Gara Asyik Main Facebook

Pelayanan yang sudah dilakukannya sejak tahun 2011 itu ternyata sangat digemari oleh para tunawisma. Saat ini Azmina Burhan harus melayani 30 orang setiap kali ia membuka pelayanan.

Bahkan para "pelanggan" pun mulai berani meminta model rambut yang trendi kepada Azmina. Model rambut pesepak bola Inggris David Beckham  cukup populer di kalangan pria. Gaya rambut musisi J-pop dan K-pop juga banyak diminati.

BACA JUGA: Ilmuwan Temukan Batuan Berlian di Antartika

Meski para tunawisma yang kebanyakan bekerja sebagai pemulung itu sangat jarang mencuci rambut mereka, Azmina tidak pernah merasa jijik. Ia justru ingin menghilangkan stigma bahwa tunawisma tidak bisa terlihat rapih.

Hal ini diamini salah seorang langganan Azmina, Indera Abha. Pria 49 tahun itu mengatakan, sebagai seorang pemulung, penampilan tentu bukanlah sesuatu yang terlalu dipedulikannya.

Namun, ia tetap merasa senang bisa mendapatkan pelayanan tata rambut secara rutin. Pasalnya, rambut panjang dan kotor membuatnya tidak nyaman.

"Sangat mengganggu! saya suka rambut saya dicukur, saya merasa enak dan ini gratis," ujar Indera.

Ekonomi Malaysia saat ini adalah yang terbesar ketiga di Asia Tenggara. Namun, kemisikinan dan disparitas pendapatan tetap menjadi masalah besar. Berdasarkan data milik Pertiwi, di Kuala Lumpur saja ada sekitar 1800 orang tuna wisma. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Opium Meningkat, ASEAN Sulit Bebas Narkoba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler