JAKARTA - Hari kedelapan penanganan pasca tsunami di Kepulauan Mentawai bantuan untuk korban telah menumpuk di setiap sudut Kecamatan SikakapDi Posko Utama Sikakap bantuan berupa bahan makanan, peralatan rumah tangga, dan beragam keperluan sanitasi tampak menggunung
BACA JUGA: 10 Bocah Terindikasi Stress Akut
Distribusi telah dilakukan, namun jumlah bantuan melebihi kapasitas konsumsi pengungsi"Kalau kami amati memang bantuan sudah menumpuk, tapi kami juga tidak berwenang untuk menolak bantuan," ujar Camat Sikakap Duddi Sinaga ketika ditemui di pengungsian Sikakap kemarin (3/11).
Bantuan yang disalurkan oleh berbagai lembaga donor termasuk pemerintah dan swasta itu jika diperkirakan jumlahnya telah melebihi kuota konsumsi korban gempa
BACA JUGA: Tiga Sungai Besar di Kota Jogja Aman
Pengungsi berjumlah 15 ribu Jiwa dari total 24 ribu penduduk yang tinggal di pulau terdampak tsunami ituBACA JUGA: Dentuman Menggelegar Mulai Ajeg
Yang menjadi kendala, keran distribusi bantuan juga masih tersendatDikhawatirkan, bantuan yang kebanyakan adalah bahan makanan akan rusak ketika disimpan dalam gudang"Itu sudah kami perhitungkan juga sekarang fokusnya adalah mendistribusikan dulu baru lainnya," ujar dia.Ketika Jawa Pos berusaha mendapatkan data akurat jumlah bantuan, tak satupun wakil pemerintah yang bisa menyediakanPendataan data bantuan Mentawai tampak carut marut karena koordinasi dengan pemerintah setempat sangat kurangBupati Mentawai Edison Salueluebaja yang harusnya menjadi pemandu bagi bantuan yang deras mengalir juga lebih sering tidak ada di tempatBahkan, ketika JK mengunjungi lokasi gempa, Edison tidak bisa menemaniInformasi dari warga sekitar mengabarkan bahwa Edison tengah memancing ikan dan menemani sejumlah investor berkeliling pulau"Karena dia mempersiapkan rehabilitasi wisata pasca gempa," ujar seorang stafnya beralasan.
Di sisi lain, sejumlah LSM yang berinisiatif membantu distribusi bantuan ke lokasi dengan menyewa kapal dengan dana pribadi kerap dibenturkan dengan birokrasiUpaya mengeluarkan bantuan korban gempa dari gudang sulit dilakukan"Padahal kami sudah menyewa boat dengan biaya pribadi tapi sulit sekali mengeluarkan logistik dari gudang," Keluh koordinator bantuan gempa Surf-Aid Internasional Anastacia Sarina Howe Minimnya koordinasi itu berpotensi memicu penyelewenangan bantuan Korban gempa
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, jumlah korban jiwa yang meninggal dunia akibat gempa tektonik dan tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai sebanyak 428 jiwa, korban hilang 74 orang, luka berat 173 orang, luka ringan 325 orang, dan yang masih dalam pengungsian sebanyak 15.097 orang.
Sementara itu, rumah yang rusak berat akibat tsunami sebanyak 517 rumah dan rusak ringan 204 rumahUntuk fasilitas pendidikan, 4 unit SD rusak berat (Pagai Selatan 2 unit dan Pagai Utara 2 unit) dan 1 unit SD rusak sedang (Pagai Utara), serta 1 SMP di Pagai Selatan rusak beratSelain itu, tsunami yang menghantam Kabupaten Kepulauan Mentawai juga merusak 6 rumah dinas, 7 rumah ibadah, 7 jembatan, 2 resort, dan 1 kapal rusak berat.
Data-data yang telah masuk ini berdasarkan rapat koordinasi dan validasi dari BPBD, Muspika, Muspida, Dinkes, RAPI, SAR, TNI, Polri dan seluruh tim yang turun ke lapangan, terutama Sipora Selatan yang sebelumnya belum bisa dimasuki tim evakuasi.
Di sisi lain, untuk mendorong distribusi bantuan, PMI merancang solusi terbaruYakni, dengan mendirikan posko-posko kecil untuk menjadi kantong-kantog distribusi bantuan secara langsung di titik-titik bencanaUntuk merealisasikan rencana itu, PMI menyewa sejumlah kapal besar yang akan menyisir daerah terdampak tsunami dan "memarkir" tim relawan dalam jumlah kecil disana
"Ini untuk mengurai simpul-simpul macetnya distribusiSelama ini kan tidak jelas berapa bantuan yang telah tersalurkan dan daerah mana saja yang sudah terbagikan," kata Koodinator Posko PMI Sumatera Barat, Zulhendri.
PMI sendiri mengoperasikan empat unit helikopter mereka, ke semua wilayah terpencil untuk mendistribusikan bantuan obat-obatan untuk para korban tsunami MentawaiSetiap hari kegiatan dimulai sejak pagi (Subuh)Menurut Zulhendri, kinerja sukarelawan PMI sampai sekarang telah melampaui target yang direncanakan dan berhasil menembus sebagian dusun terisolasi dari 20" dusun di area pesisir selatan Kepulauan MentawaiSampai Selasa sore evakuasi jenazah korban tsunami dan pencarian korban hilang masih berlangsungRelawan disiagakan secara bergantian di Posko PMI Sumbar.
Ketika mengunjungi lokasi bencana, Menteri Kelautan dan Perikanan Fade Muhammad mengatakan pemerintah akan menyediakan dana Rp17,5 miliarDana itu untuk merelokasi dan merehabilitasi warga yang menjadi korban tsunami di wilayah"Bantuan korban tsunami tersebut diputuskan dalam rapat kabinet beberapa waktu lalu." Ujar Fadel saat meninjau daerah yang terkena tsunami di Desa Malakopa, Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan MentawaiUntuk bantuan awal, saat ini pemerintah memberikan dana Rp110 juta untuk pembelian perahu cepat bagi kepentingan mobilisasi wargaFadel berharap warga yang tinggal di wilayah yang rawan tsunami tidak tinggal di kawasan pantai.(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pejabat Kaltim Rapat di Hotel Bintang Lima Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi