jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nunuk Suryani mengemukakan sebuah fakta yang cukup mengejutkan.
Tercatat ada 179.769 lowongan posisi guru di daerah 3T yang tidak ada pelamarnya dalam pendaftaran pegawai pemerintah.
BACA JUGA: Perintah Mahfud MD Sangat Tegas, Debitur BLBI Tak Bisa Menghindar Lagi
3T merupakan daerah terdepan, terluar dan tertinggal.
Posisi guru di daerah 3T rupanya kurang diminati.
BACA JUGA: Jenderal Andika Berpeluang Maju di Pilpres 2024 Setelah Jabat Panglima TNI
"Dilihat dari waktu pendaftaran guru P3K, daerah-daerah yang tidak banyak diminati adalah daerah 3T."
"Kira-kira ada jabatan yang tidak dilamar itu lumayan banyak karena mereka memang tidak mau,” ujar Nunuk dalam keterangannya, Senin (8/11).
BACA JUGA: Sukarelawan Jokowi Minta Semua Pihak Hentikan Politisasi Bisnis PCR
Daerah 3T yang dia maksud antara lain Nias Utara, Halmahera Utara, Barito Selatan, Timur Tengah Selatan dan Halmahera Tengah.
Kemudian, Maluku Barat Daya, Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Nias, Maluku Tengah, Pulang Pisau.
Pulau Barito, Lombok Barat, Kutai Barat, Halmahera Timur, Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Tanimbar.
Nunuk mengemukakan, kekurangan guru bisa meningkatkan kesenjangan kemampuan dan keterampilan peserta didik di daerah-daerah 3T.
“Di daerah 3T itu pembelajaran dengan daring sangat kecil. Jadi, dari hasil riset, memanfaatkan teknologi itu sangat susah sehingga gapnya semakin tinggi dan itu yang sedang ditangani bersama,” katanya.
Nunuk menjelaskan, dalam upaya mengatasi masalah kesenjangan pendidikan di daerah 3T pemerintah melakukan seleksi pegawai pemerintah bagi putra daerah untuk mengisi kekurangan guru.
“Ada formasi yang tersedia tetapi putra daerah tidak ada yang memiliki (kompetensi). Misalnya, ada SMK produktif mata pelajaran tertentu yang memang tidak ada lulusannya,” kata dia.
Oleh karena itu, dia melanjutkan, guru yang lulus ujian seleksi pegawai pemerintah tetapi belum bisa masuk formasi pegawai di daerahnya diarahkan untuk mengisi lowongan guru di daerah 3T.
Guna mendukung penyelenggaraan pendidikan di daerah 3T, pemerintah juga mengirimkan sarana pembelajaran kepada guru yang mengajar di daerah 3T.
"Kami sudah mengirim paket, kit pembelajaran yang nantinya dari dinas LPMP maupun dinas pendidikan setempat itu akan dikondisikan pembelajaran dengan bahan cetak yang bisa dikirim yang bisa digunakan secara offline (luring),” kata Nunuk.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang