jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menyiapkan kebijakan khusus untuk mengisi banyaknya formasi CPNS 2018 yang kosong, yaitu menurunkan passing grade atau perangkingan. Solusi menggelar tes CPNS lagi dihindari pemerintah atas dasar pertimbangan anggaran.
"Memang bagusnya gelar tes CPNS lagi tapi kan butuh dana besar lagi. Sementara negara tidak ada anggaran tambahan untuk itu," kata Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Dwi Wahyu Atmadji kepada JPNN, Selasa (13/11).
BACA JUGA: Nih, Angka Kelulusan SKD Tes CPNS 2018 per Wilayah
Untuk menggelar tes CPNS, negara harus mengeluarkan anggaran Rp 2 jutaan per peserta. Bila harus membuka rekrutmen baru sudah dipastikan negara harus menyiapkan anggaran ratusan miliar rupiah.
"Saya rasa ini solusi yang tidak tepat dilakukan. Makanya sesuai rapat panselnas, tidak ada rekrutmen baru. Pengisian formasi diambil dari hasil yang ada tapi diberikan kebijakan khusus," ucapnya.
BACA JUGA: Peserta Tes CPNS: Satu Ruangan Hampir Semua tak Lulus
Dia memastikan, kebijakan khusus ini tidak mengurangi mutu dan transparansi. Peserta yang kena kebijakan khusus akan diumumkan ke publik nama-namanya.
"Mekanismenya akan sangat transparan dan saya jamin tidak akan ada mafia CPNS yang bisa masuk. Kebijakan khusus ini juga tidak bisa seenaknya dimanfaatkan oknum pejabat untuk memasukkan nama kerabatnya sebab akan dipantau publik," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Tak Obral Kelulusan CPNS, Peserta SKB Tetap 3 Kali Formasi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berita Terbaru seputar Banyaknya Formasi CPNS 2018 Kosong
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad