Banyak Menyimpang, Bansos Dikurangi Rp226 M

Sabtu, 26 November 2011 – 12:59 WIB
SAMARINDA - Dana bantuan sosial (bansos) tahun mendatang diperkirakan "hanya" menyentuh Rp 409 miliarBerkurang Rp 226 miliar dari APBD Murni tahun 2011 sebesar Rp 635 miliar

BACA JUGA: Guru Berisik, Gubernur Stop Pidato

Data yang dihimpun harian ini, dari nota rancangan APBD 2012 yang tengah digodok di Gedung DPRD Kaltim, belanja hibah tahun mendatang dianggarkan Rp 294,67 miliar dan belanja bansos sebesar Rp 115,25 miliar dengan total keseluruhan mencapai Rp 409,92 miliar.

Sumber Kaltim Post (JPNN grup) di DPRD Kaltim mengatakan, alokasi anggaran itu tak banyak berubah dari RAPBD hingga menjadi APBD
"Kini menunggu pengesahan APBD 2012

BACA JUGA: Baku Tembak, Dua Maling Motor Tewas Didor

Bisa jadi naik lagi," katanya.

Sumber itu menambahkan, alokasi hibah dan bansos tahun mendatang berkisar 4 persen dari RAPBD 2012 yang diproyeksi senilai Rp 10,2 triliun
Angka Rp 409 miliar untuk bansos lebih besar dari anggaran perbaikan lingkungan hidup yang "hanya" Rp 18 miliar.
 
Kepada Kaltim Post, Ketua Komisi 1 DPRD Kaltim Dahri Yasin enggan mengomentari alokasi dana bansos dan hibah

BACA JUGA: Oknum PNS Gelar Pesta Sabu

Ia mengatakan badan anggaran (banggar) DPRD Kaltim masih bekerja membahas rancangan anggaran 2012Direncanakan pengesahan APBD 2012 Selasa (29/11), pekan depan.

"Semua masih dibahas," kata politisi Golkar ini.

Sebagai perbandingan, pada 9 September lalu, alokasi untuk pos bansos dan hibah di APBD Perubahan 2011 naik Rp 211,8 miliarBila ditambah dengan APBD murni yang sebesar Rp 635 miliar, maka total hibah dan bansos Rp 846 miliarTerbesar dalam sejarah Kaltim.

Beberapa kalangan menilai, meski berkurang Rp 226 miliar dari tahun lalu, bakal terjadi kenaikan pada anggaran ini pada pembahasan APBD Perubahan nanti, seperti sama seperti 2011 ini.

Direktur Kelompok Kerja 30 Carolus Tuah menilai anggapan miring pengelolaan dana bansos dan hibah di Kaltim tak lepas dari rentetan kasus penyimpangan muncul ke penegak hukumTuah mengatakan, dari data yang dia pegang, alokasi dana bansos menunjukkan tren peningkatan tiap tahunKenaikan bansos tahun ini yang naik sepuluh kali lipat atau seribu persen hingga Rp 846 miliar adalah yang paling luar biasa.
"Untuk 2012 kita tak berharap banyak ada perubahanDari awal saja, alokasi hibah dan bansos lebih besar dari lingkungan hidup diberikan Rp 18 miliarApa itu cukup mendukung program Kaltim Green?" sindirnya.

Ia mengatakan, alokasi belanja ini sarat muatan politik dan menjadi anggaran yang paling mudah dikorupsiBahkan mengalahkan banyak kegiatan lain yang sebenarnya lebih penting

"Kasus korupsi bansos di Kukar jadi contoh," ujarnya.

Sebelumnya, Asisten Sekprov Kaltim Bidang Kesejahteraan Rakyat Sutarnyoto mengatakan, Pemprov bakal lebih selektif mencairkan proposal hibah dan bansos di tahun mendatangBahkan, sebagian pemohon yang sudah termuat dalam APBD-Perubahan 2011belum tentu bisa mencairkannya

"Semua harus sesuai prosedurAdministrasi dan persyaratannya harus lengkap," ujarnya.

Dikatakan, sesuai Pergub 25 Tahun 2010 tentang Pemberian dan Pertanggungjawaban Hibah dan Bansos, para penerima harus memenuhi sejumlah syaratDi antaranya, kegiatan yang diajukan tidak mendapatkan dukungan dana dari pemkab/pemkotKemudian, hibah dan bansos tidak digunakan untuk usaha pribadi yang bersifat mencari keuntungan.  Selain itu, organisasi kemasyarakatan, keagamaan, dan sosial, hanya boleh mengajukan satu proposal dalam satu tahun anggaran, kecuali organisasi fungsional.

Sebagai informasi, hingga kini sudah 70 persen dari jumlah penerima hibah dan bansos yang dananya dicairkanSisanya, masih terus diverifikasi(ri/far/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 17 Diamankan, Dua Ditetapkan Tersangka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler