Banyak Napi Ingin Sekolah, Terkendala Ijazah

Rabu, 23 Juni 2010 – 16:28 WIB
BANDUNG- Tingginya minat sekolah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin (Lapassuka), membuat Lapassuka kembali menggelar program Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)Sebelumnya, program yang dimulai 2002 ini sempat terhenti dan terakhir meluluskan siswanya tahun 2006.  “Lulusan terakhir program KBM pada 2006 lalu

BACA JUGA: Harga Daging Ayam Tak Terbeli di Krawang

Sekarang dimulai kembali yang diikuti angkatan 2007 yang mengikuti ujian 2010 ini,” kata ketua program KBM Lapassuka, Suparman, di sela pelaksanaan Ujian Paket C di Lapassuka, Jalan AH Nasution.

 Tahun ini, Ujian Paket C di Lapassuka diikuti 19 napi, yang semuanya warga binaan Lapassuka
Ujian Paket C di Lapassuka digelar Selasa (22/6) hingga Jumat (25/6) mulai pukul 13.00

BACA JUGA: Walikota Takut Warganya Hanya Burung Walet

Mata pelajaran pertama program IPS dan IPA adalah PPKn dan Bahasa Inggris
Hari kedua, Sosiolgi dan Geografi (program IPS) dan Biologi dan Kimia (IPA)

BACA JUGA: Konflik dengan Gajah Liar, Wargapun Lelah

Kamis (24/6), Bahasa Indonesia dan Ekonomi (IPS) dan Bahasa Indonesia dan Fisika (Program IPA)Jumat (25/6) Matematika.

 Suparman mengatakan, narapidana harus memiliki ijazah terakhir untuk bisa mengikuti program KBMNamun ijazah ini menjadi kendala karena masih banyak napi yang tidak bisa menyediakannya"Minat para napi meneruskan sekolah sangat besarBanyak yang ingin ikut tapi banyak yang tidak bisa menyediakan ijazah," ungkapnya.

 Karena terkendala ijazah itulah, maka banyak napi yang tidak bisa program KBMAlasannya, ada napi yang mengaku ijazahnya hilang, dan ini harus ada keterangan dari polisiLalu, banyak juga yang kurang mendapat perhatian keluarga terkait penyediaan ijazah iniPadahal pihaknya, tidak terbuka jika napi ingin melanjutkan sekolah"Sebenarnya kita sudah coba hubungi keluarga, tapi ijazahnya tidak ada," tuturnya

 Selain itu, program KBM Lapassuka sendiri hanya mampu menampung maksimal 20 pesertaProgram KBM, terangnya, jenjang pendidikan SMP/SMA yang ada di LapassukaPesertanya harus mampu menyelesaikan sekolah dalam waktu 3 tahunPengajar diambil dari petugas Lapassuka

Mata pelajaran yang diajarkan sama dengan sekolah umumnya, plus keterampilanWaktu belajarnya tiap Senin, Selasa, Kamis“Lewat program ini, peserta juga diajarkan keterampilanMisalnya belajar teknik percetakan dan membuat laying-layang,” ujarnyaPelaksanaan ujian Paket C dilakukan di Ruang 81 LapassukaRuang tersebut diawasi 4 pengawas, 2 dari lapas dan 2 dari Disdik Jabar termasuk penilik"Diharapkan peserta ujian ini lulus semua," harap Suparman.

 Kepala Bidang Pendidikan Formal dan Informal Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Kamarul Bachri mengatakan, pelaksanaan ujian Paket C di Jabar secara umum lancar dan aman"Begitu juga di Bandung, yang jumlah total pesertanya mencapai 1.784 peserta," papar Kamarul, ketika meninjau pelaksanaan ujian Paket C di Lapassuka.(men/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TIMIKA: Provinsi Papua Tengah Terganjal MRP dan Gubernur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler