BACA JUGA: Walikota Takut Warganya Hanya Burung Walet
Sehingga, daging ayam di pasaran mengalami kelangkaanLangkanya daging ayam di pasaran, diduga diakibatkan kenaikan harga dari kalangan produsen
BACA JUGA: Konflik dengan Gajah Liar, Wargapun Lelah
Sehingga para pedagang daging ayam enggan berspekulasi yang menimbulkan kerugian bagi merekaBACA JUGA: TIMIKA: Provinsi Papua Tengah Terganjal MRP dan Gubernur
“Kami memang sengaja berhenti dulu berjualanKarena harga daging ayam selama tiga bulan ini mengalami kenaikan,” kata Warman, seorang penjual daging ayam di Pasar Johar, kepada Pasundan Ekspres.Wati, salah seorang penjual daging ayam kuning, mengeluhkan kenaikan harga tersebutMenurutnya, kenaikan harga ayam mengakibatkan dia mengalami kerugianPasalnya dia membeli ayam dengan harga tinggi, tetapi menjual dengan harga yang samaHal tersebut menurutnya sangat jelas merugikannya
“Saya membeli ayam dengan harga Rp18.000 per kilogramnyaTetapi saya harus menjual ayam perpotongnya dengan harga Rp15.000Mau makan apa nanti saya dengan harga seperti itu?,” timpal penjual ayam kuning di Pasar Baru.
Sementara itu, besarnya kenaikan harga daging ayam ke tempat pemotongan, Pemilik Agung Broiler, Akbar Elwasil menuturkan, dalam tiga minggu terakhir harga mengalami kenaikan kisaran Rp3.000 hingga Rp4.000 per kilogramnya.
Akbar menambahkan, kenaikan harga tersebut diakibatkan para produsen dan kandang, memang sengaja menaikan harganya dengan alasan yang tidak diketahuiSehinga wajar jika para pedagang daging ayam di pasar, tidak menjualnya karena harganya akan mengakibatkan kerugian.
“Saya juga tidak mengetahui pasti mengapa harga daging ayam mengalami kenaikanJadi wajar jika para pedagang tidak menjual ayam, karena memang harganya saat ini sedang mengalami kenaikanHarga naik tetapi penjualan tetap normal,” jelasnya.(kus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diserse, Balon Bupati Sigi Ditangkap Polisi Militer
Redaktur : Tim Redaksi