Banyak Oknum Polisi Terlibat Kejahatan, Reza Indragiri Mengaku Ngeri

Minggu, 24 Oktober 2021 – 22:39 WIB
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri merasa ngeri dengan banyaknya oknum polisi terlibat kasus kejahatan belakangan ini. Ilustrasi Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri menyoroti banyaknya oknum polisi yang terlibat kasus kejahatan beberapa waktu terakhir.

Reza menyebut sejumlah kasus pelanggaran yang dilakukan oknum polisi, seperti perampokan, penyalahgunaan narkoba, dan kejahatan seksual.

BACA JUGA: Polisi Tembak IL 5 Kali, AKP Amri Dicopot, Begini Analisis Reza Indragiri

"Brutalitas terhadap demonstran, pemeriksaan ponsel warga secara non-prosedural dan non-etis, penersangkaan korban, dan lainnya," kata Reza kepada JPNN.com, Minggu (24/10).

Lulusan Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta itu mengaku ngeri membayangkan alokasi anggaran yang besar untuk Polri, tetapi tidak menghilangkan penyimpangan bahkan tindakan pidana yang melibatkan personel Tribrata.

BACA JUGA: Oknum Kapolsek Bikin Malu Polri, Kapolda Minta Maaf, Begini Kalimatnya

"Masyarakat, termasuk saya, tentu punya harapan bahkan tuntutan bahwa kenaikan anggaran harus diimbangi dengan kenaikan profesionalitas personel Polri," ucap pria 46 tahun itu.

Reza Indragiri juga mempertanyakan alokasi anggaran negara untuk Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri.

BACA JUGA: 3 Kasus Penembakan oleh Oknum Polisi yang Bikin Heboh, Nomor 1 Mengerikan

Dia menilai pembenahan sumber daya manusia (SDM) di Polri perlu dilakukan lebih masif lagi karena banyak oknum personel yang melakukan penyimpangan.

Reza juga mengatakan oknum di kepolisian akan selalu ada, tetapi dia mempertanyakan tindak lanjut Polri terhadap para anggota yang berperilaku buruk dan menyakiti masyarakat.

Menurut pria asal Indragiri Hulu, Riau itu, kapolri sudah memberikan pesan kepada jajarannya untuk menindak para personel yang melakukan pelanggaran. Namun, implementasinya bukan tanpa rintangan.

"Batu sandungan terbesar untuk merealisasikan pesan kapolri itu datang justru boleh jadi dari suasana batiniah yang secara tipikal mengendap pada diri para personel polisi sendiri," tutur Reza.

Dia mengungkapkan salah satu faktor penghambat ialah kecenderungan untuk menutup-nutupi kekeliruan sejawat dan pemberlakuan sanksi sebatas untuk menggugurkan kewajiban.

"Andaikan pelanggaran demi pelanggaran tak kunjung bisa dibasmi, namun sanksi organisasi bahkan pidana tetap dijalankan, maka semoga ini dapat sedikit banyak menjawab kegelisahan masyarakat," ucap Reza.

BACA JUGA: ICW Minta Dewas KPK Usut Laporan Novel Baswedan soal Skandal Lili Pintauli dan Darno

Reza menyebut jika ulah oknum personel Polri sebatas menjadi berita menggegerkan di media dan tidak ada penyikapan yang sama seriusnya,  maka sikap positif masyarakat terhadap kepolisian akan semakin berkurang.

Dengan begitu, masyarakat bakal enggan melaporkan peristiwa kriminalitas serta mengabaikan hukum dan ketertiban. (mcr9/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler