JAKARTA - Hakim konstitusi, M Akil Mochtar mengungkapkan, di Kantor Imigrasi banyak orang yang takut kehilangan penghasilanYang dimaksud mantan Anggota DPR dari Partai Golkar itu adalah orang yang melakukan perlawanan terhadap penerapan sistem online keimigrasian
BACA JUGA: Pilih Wakapolri, Timur Diminta Tak Disetir Senayan
Akibat ada orang-orang di Keimigrasian yang tidak mendukung transparansi sistem itulah, orang bisa bebas ke luar negeri seperti Gayus yang berada di tahanan tapi bisa ke Makau dan Kuala Lumpur."Orang bebas ke luar negeri karena sistem keimigrasian kita belum sistem online
BACA JUGA: Lampu Hijau bagi KPK Usut PSSI
Ini salah satu kelemahan kita karena imigrasi kita belum online," kata Akil pada diskusi di Rumah Makan Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Minggu (9/1).Akil lantas menceritakan pengalamannya ketika menjabat sebagai anggota DPR
BACA JUGA: KPK Terima Data Harta Gayus dari PPATK
Tapi rencana ini gagal karena ada penolakan dari dalam Keimigrasian sendiri.Menurut Akil, penerapan sistem online keimigrasian sangat pentingKata dia, bukan hanya bisa mendeteksi siapa-siapa orang yang ke luar negeri, tapi juga sebagai pengamanan negara dari serangan teroris.
"Orang yang berangkat ke luar negeri kalau lewat Batam tidak bisa diketahui di Papua, karena sistemnnya yang tidak onlineMemang sistem ini tidak bisa dipercaya sepenuhnya, tapi minimal sebagai penunjang untuk mendeteksi," kata hakim konstitusi yang terkait dengan perkara dugaan suap di tubuh MK itu.
Akil tidak habis pikir dengan apa yang terjadi di Keimigrasian yang hingga saat ini tidak bisa onlineKatanya, bank miliki swasta saja bisa online, anehnya Imigrasi tidak bisa"Kalau online, Gayus pasti akan ketahuan," katanya(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Update Data Jamkesmas Terlambat
Redaktur : Tim Redaksi