jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah diminta segera mengumumkan lembaga-lembaga pelatihan yang akan menjadi mitra dalam melaksanakan program kartu prakerja.
Pasalnya, para calon peserta telah melakukan proses pendaftaran. Artinya, dalam waktu dekat mereka akan memilih lembaga-lembaga pelatihan yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
BACA JUGA: Pak Ganjar Sudah Teriak dengan Pengeras Suara, Kok Masih Ada Saja yang Ngeyel
“Para peserta yang terpilih untuk mengikuti pelatihan ini tentu ingin mengetahui profil masing-masing lembaga pelatihan. Dari situ mereka akan menentukan pilihan," ujar anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay dalam pesan tertulisnya, Sabtu (18/4).
Daulay mengingatkan, jangan sampai lembaga pelatihan yang mereka pilih ternyata tidak sesuai dengan minat dan bakat peserta.
BACA JUGA: 6 Hal yang Perlu Anda Diketahui tentang Kartu Prakerja
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mendesak pemerintah untuk memaparkan secara lebih detail apa saja yang akan diajarkan oleh lembaga-lembaga pelatihan tersebut nantinya.
Sebab, disinyalir bahwa pelatihan yang diberikan tidak jauh berbeda dengan apa yang ada di media-media sosial.
BACA JUGA: Pelatihan Online Kartu Prakerja Hamburkan Uang di Tengah Pandemi Corona
Kalau pelatihan yang dimaksud sama seperti itu, tentu tidak perlu bekerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan.
Sebab, pelatihan lewat media sosial sudah sangat banyak. Rata-rata, pelatihan tersebut dibuka dan diberikan secara gratis.
“Lihat saja di You Tube, di FB, di video, dan media-media sosial lain. Ada banyak pelatihan gratis,' ucap Daulay.
Misal, pelatihan beternak kambing, ayam, udang, ikan, dan lain-lain. Ada juga pelatihan bertanam palawija seperti cabai, bayam, jagung, wotel, mentimun, dan lain-lain.
Bahkan banyak juga pelatihan dan panduan bisnis online yang dapat diikuti secara gratis. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang