Banyak Pesawat Hilang tak Ditemukan

Kamis, 13 Maret 2014 – 18:46 WIB
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Marsma TNI (Purn) Tatang Kurniadi. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - MASIH misteri. Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, Tiongkok, hingga kini belum ditemukan.

Sempat muncul spekulasi, tragedi yang terjadi pada 8 Maret 2014 itu ulah teroris. Sejumlah negara mengirimkan tim untuk upaya pencarian.

BACA JUGA: Kita Berusaha Selamatkan Suara

Bahkan ada dukun iseng mencoba ikut menerawang jejak. Tapi sama dengan pelacakan satelit, semuanya belum memberikan kepastian.

Mengapa pencarian pesawat naas itu sulit ditemukan? Berikut wawancara wartawan JPNN.com, Adil Makmur, dengan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Marsma TNI (Purn) Tatang Kurniadi di Jakarta, Kamis (13/3).

BACA JUGA: Antisipasi Kerawanan Kontestasi


Menurut Anda apa yang terjadi pada MH370?

Ada golden rule dalam investigasi don't jump to conclusion jadi kalau sekarang ada yang ngomong ini, itu, apalagi pejabat itu, artinya dia gak ngerti tentang keselamatan. Jadi sekarang yang bisa saya katakan, tunggu ketemu aja.

BACA JUGA: Saya Ingin Jadi Presiden Satpam

Berdasarkan pengalaman Anda sebagai bekas penerbang?
Pengalaman itu hanya bisa diceritakan di saat yang tepat.

Bisa dijelaskan metode untuk mencari pesawat ini?
Kalau di daratan kan belum ada itu tanda-tandanya, apakah kemungkinan di laut? Kalau dilaut kita tetap harus menunggu rongsokannya itu. Kalau pesawat masuk laut pasti akan pecah itu nanti bagian-bagian lainnya ada yang muncul ke permukaan.

Setelah itu baru dihitung apakah terbawa arus gak sampai ke situ, karena bisa tempat kita menemukan serpihan berbeda dengan lokasi jatunya. Nanti kalau serpihan agak banyak mengalir dari mana baru kita bisa kira-kira di sini tempatnya.

Setelah itu baru kita bisa lokalisir yang namanya pinger (menunjukan alat pemancar signal di Voice Data Recorder) ini. Ini lah yang akan menuntun tim SAR ke arah pesawat. Kalau di dalam laut pinger ini akan bunyi terus selama satu bulan. Dia memancarkan gelombang radio, radiusnya sekitar 1500 feet atau 5 Km.

Faktor apa yang membuat pesawat sulit ditemukan?
Lautnya luas, daratan luas. Tim SAR itu harus terarah ga bisa begitu saja. Informasinya harus jelas informasi flight plan ke mana, apakah dia putar balik lagi? Jadi ini memang informasinya minim, karena minimnya informasi  tim SAR itu meraba-raba tidak bisa langsung ke lokasi yang lebih akurat.

Kecelakaan seperti ini banyak?
Banyak, yang gak ketemu pun banyak. Yang tidak ketemu pun banyak. Di Indonesia pun banyak pesawat yang kecil-kecil gak ketemu. Pesawat punya Perancis yang jatuh di Samudera Atlantik itu baru dua tahun ketemu black box-nya

Pilot MH 370 sama sekali tidak memberi sinyal adanya masalah. Situasi seperti apa yang menyebabkan pilot tidak sempat mengirim tanda bahaya?

Itu lah yang harus dicari tahu dengan black box ini nantinya. Karena kan pilot  seharusnya mengerti tentang hal seperti itu. Sekarang jangan nebak-nebak

Muncul kabar bahwa pilot pernah membawa penumpang ke perempuan ke cockpit. Apa perilaku seperti ini beresiko terhadap keselamatan penerbangan?

Pilot kan mempunyai otoritas, dia tahu kondisi pesawat. Kalau dia punya wewenang, bisa saja mengizinkan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Tidak boleh kemudian masalah dibawa-bawa ke situ. Terlalu jauh mengada-adanya.

Sementara sekarang yang penting menemukan ini (menunjuk pinger). Kalau di laut hati-hati karena bunyinya cuman satu bulan. Sekarang sudah hampir 1 minggu, jadi tinggal sekitar tiga minggu lagi.

Daripada mengejar seperti itu lebih baik kalau mau mendidik masyarakat datang ke sini (KNKT) tanya, tayangkan ini (menunjuk lab investigasi KNKT). Kalau sekarang kan semua cuman mengejar sensasi, sama semua. Lebih baik kasih lihat ini (sambil menunjuk perangkat investigasi milik KNKT) Indonesia sudah canggih.***

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Intip Hakim Selingkuh dengan Kamera Video


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler