jpnn.com, MUSI BANYUASIN - Sejumlah Pegawai Negeri Sipil menyuarakan pendapatnya sial rencana pemerintah mengubah skema pensiun PNS dari berbasis pay as you go menjadi fully funded.
Skema fully funded itu memangkas gaji lebih besar 15 persen. Dalam skema pay as you go yang berjalan sekarang ini, PNS hanya dibebani iuran bulanan sebesar 4,75 persen dari gajinya.
BACA JUGA: Gaji Dipotong 15%, PNS: Kalau Umur tak Sampai Pensiun?
Redi Susanto, pegawai Setda Musi Banyuasin (Muba), Sumsel, menyebut, kalaupun skema baru itu mau diterapkan, dia meminta kenaikan gaji dan tunjangan penghasilan pegawai (TPP) terlebih dahulu.
“Baru boleh gaji dipotong karena ada penambahan gaji,” imbuhnya, seperti dilaporkan Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Skema Pensiun PNS, Belum Diputuskan Potong 15% Gaji Pokok
Pasalnya, dia pun menyebut hampir semua PNS telah gadaikan surat keputusan (SK) pegawai untuk pinjaman bank.
“Tentu gaji PNS sudah dipotong banyak oleh bank untuk bayar utang, bahkan ada gajinya yang betul-betul habis,” tegasnya.
BACA JUGA: Single Salary, Tunjangan Kinerja Dipatok 5% dari Gaji PNS
Jadi bagaimana lagi pemerintah mau potong gaji PNS, jika sudah habis dipotong bayar utang bank. Belum lagi mereka harus bayar anak sekolah dan memenuhi kebutuhan hidup.
Sementara, PNS Pemkab OKU Timur, Riama mengaku 15 persen itu terlalu besar.
“Kalau cuma 6-7 persen saya rasa pas lah. Tapi jika sampai 15 persen saya keberatan. Banyak peruntukkan gaji itu,” lanjutnya.
Di OKU Selatan, seorang PNS Pemkab Beni menyebut skema baru justru menyengsarakan pegawai.
“Rata-rata gaji pegawai ini sudah banyak digadaikan di bank. Kalau dipotong lagi, mau makan apa?” ujarnya.
Dia berharap pemerintah seharusnya tidak memotong gaji, tapi sewajarnya menaikkan gaji termasuk pensiun.
“Ini bukannya berpikir maju, malah sebaliknya pemerintah berpikir mundur dengan hanya memutar apa yang sudah jadi hak pegawai,” ucapnya. (sumeks/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Gaji PNS Dipotong Lebih 15%, Etty Juga Rela
Redaktur & Reporter : Soetomo