JAKARTA -- Wakil Direktur ReforMiner Institute Komaidi juga menilai pemerintah belum siap dengan rencananya sendiri untuk membatasi subsidi BBM bagi mobil pribadi mulai 2011Dia menyebut, di Jabodetabek, saja, dari 600-an SPBU yang ada di Jabodetabek, masih ada 200-an yang belum siap dengan infrastruktur penyaluran BBM jenis pertamax
BACA JUGA: Pembatasan BBM Bersubsidi Terkait Kepentingan Asing
Untuk Jawa Bali, dari 2800 SPBU, hanya sekitar 35 persenya saja yang sudah siap.Dibandingkan dengan rencana pembatasan BBM bersubsidi pada Januari 2011, lanjutnya, jelas menjadi aneh
BACA JUGA: BI Catat Remitansi TKI Tembus USD 5,03 Miliar
Ini belum menyangkut kapasitas produksi pertamax yang juga belum siap melayani kebutuhan konsumen, yang sudah pasti akan beralih dari premium ke pertamax jika pembatasan BBM bersubsidi dibatasiBACA JUGA: Bulog Dituding jadi Calo Pangan
Jadi, benar kata Bang Effendi Simbolon, ini test the water," ujar Komaidi dalam diskusi bertema 'Pembatasan BBM Bersubsidi' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (11/12).Berbeda lagi pendapat pengamat ekonomi LIPI Latif Adam dan Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus AbadiKeduanya sependapat bahwa pembatasan BBM bersubsidi merupakan pilihan yang tepatAlasannnya, selama ini BBM bersubsidi lebih banyak dinikmati orang kaya bermobil"Yang berhak menikmati BBM bersubsidi itu kendaraan umum, bukan kendaraan pribadi," cetus Tulus.
Namun, dengan enteng Wakil Ketua Komisi VII DPR Effendi Simbolon menanggapi, bahwa warga bermobil belum tentu kaya"Siapa bilang pengguna Avanza itu orang kaya?" cetusnyaDia pun membantah anggapan subsidi ini merupakan pemborosanKatanya, subsidi tak terkait dengan urusan boros atau tidak borosMenurutnya, subsidi ini terkait dengan daya beli masyarakat"Jika daya belim masyarakat sudah mencapai dua atau tiga kali UMR, bolehlah secara berangsur subsidi dicabutKalau subsidi dicabut, untuk memperkaya siapa? Memperkaya negara?," cetusnya(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Negara Dikalahkan Mafia Pangan
Redaktur : Tim Redaksi