jpnn.com - BISNIS keluarga sebenarnya bukanlah hal yang baru. Namun apa yang dijalankan Garon, 56 bersama menantu dan putrinya, Safwan, 35 dan Safiyah, 34 tentu kasus yang baru. Betapa tidak, lebih dari setahun mereka menjalankan bisnis keluarga dengan mengedarkan sabu-sabu. Pelanggan mereka adalah para pekerja pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Garon dan Safiyah berhasil dibekuk petugas Polres Pelabuhan Tanjung Perak pada Selasa (2/9) lalu. Sedangkan Safwan yang merupakan otak utama bisnis keluarga itu menghilang saat hendak disergap. Karena masih dalam pengembangan, kasus ini baru diungkap ke publik kemarin (10/9).
BACA JUGA: Supir Angkot Kencani Siswi SMP di Kos-kosan
Kepala polisi, Garon yang merupakan warga Jalan Kalimas Barat Gang IV Pabean Cantian, Surabaya itu mengaku tak tahu apa-apa soal bisnis sabu-sabu.
Berdasarkan pengakuannya, dirinya hanya disuruh sang menantu untuk mengirim paket sabu-sabu ke pelanggannya, alias menjadi kurir. "Saya nggak tahu dari mana barang itu. Saya cuma disuruh mengantar dan dapat imbalan," kata Garon.
BACA JUGA: Bongkar Komplotan Pencuri Bersenpi dan Sajam Beracun
Ironisnya, hasil keuntungan bisnis itu juga dibagi rata termasuk ke putrinya sendiri, Safiyah. Bahkan perempuan beranak tiga itu ikut menyembunyikan sabu-sabu di dalam rumah. Safiyah juga membantah ikut menjual barang haram itu.
Tentu saja polisi tak percaya begitu saja. "Rumah milik tersangka memang biasa dijadikan tempat transaksi," ujar Kasatreskoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Kharisuddin. (shy/ib/mas)
BACA JUGA: Mayat Misterius Penuh Luka Dibuang di Jalan Desa
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswi Cantik Maling Helm, Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi