Bappenas Akui Realisasi APBN Rendah

Kamis, 22 April 2010 – 13:44 WIB
JAKARTA- Wakil Menteri Bappenas/PPN Lukita Dinarsyah Tuwo, mengakui realisasi APBN murni di instansi ini masih sangat rendahSejak 31 Maret 2010, dari pagu anggaran Rp558,3 miliar, realisasi di Bappenas baru sekitar Rp 29,8 miliar.  Rincian keseluruhan realisasi itu terdiri dari Rupiah murni sebesar Rp27,5 miliar dan Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) Rp2,2 miliar

BACA JUGA: Bappenas Minta Tambahan Rp1 Miliar



"Kami akui ini memang masih rendah
Karena kegiatan baru berjalan tiga bulan dan baru memasuki bulan keempat

BACA JUGA: Diusulkan, Tunjangan Kinerja Masuk APBN 2011

Selain itu sebagian kegiatan juga baru memasuki tahap pelelangan sehingga pembayaran belum diketahui," kata Lukita.

Alasan lambannya realisasi di Bappenas, juga dikarenakan tunjangan kinerja belum dapat diserap karena masih menunggu penerbitan Keppres sehingga sampai bulan Maret dana yang belum terserap sekitar Rp 20 miliar, dan beberapa kegiatan belum dimulai seperti kegiatan pendidikan aparatur perencana yang seagian besar baru akan dilakukan setelah bulan Agustus, terkait dimulainya perkuliahan baru.

Menanggapi masih rendahnya realisasi di Bappenas/PPN, anggota komisi XI dari Fraksi Gerindra, Sadar Subagyo mengatakan harus ada evaluasi
Berbagai alasan yang diungkapkan Bappenas seharusnya bisa diantisipasi sejak awal.

"Karena sebagai lembaga perencana, harapan kita nantinya realisasi itu harus 100 persen

BACA JUGA: PTBA Bagikan Deviden Rp 1,23 Triliun

Meskipun kita tahu akhirnya juga tidak akan 100 persen, namun paling tidak kita minta Bappenas punya mekanisme yang cepat dan tepat untuk meningkatkan daya serapnyaBahkan kalau perlu, ada reward and punishment-nya," tegas Sadar.

Politisi dari PAN, Laurens Bahang Dama, juga ikut mengkritisi rendahnya realisasi APBN murni di Bappenas."Pengontrolan anggaran yang tepat harus dilakukan BappenasSistem kontrolnya jangan hanya diatas kertas tapi evaluasi harus berjalanIni yang kita evaluasi dari seluruh KL yang adaJangan dengan alasan-alasan tadi menjadi dalih rendahnya realisasi," katanya.(afz/esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Butuh Inovasi, Bukan Kenaikan TDL


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler