jpnn.com, JAKARTA - Bareskrim Polri menangkap pemuda berinisial FR asal Tulungagung, Jawa Timur. Dia memproduksi dan menjual gambar pornografi anak-anak laki-laki di Telegram.
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar mengatakan terungkapnya kasus pornografi anak berawal dari informasi dari National Center for Missing & Exploited Children (NCMEC) yang berada di Amerika Serikat.
BACA JUGA: Foto Rp 200 Ribu, Video Rp 500 Ribu, Inilah Bandar Tayangan Pornografi, Stoknya Ratusan
"Jadi, pengungkapan kasus ini berawal dari data yang kami terima dari NCMEC suatu lembaga yang memang mengawasi khusus terhadap peredaran foto-foto ataupun video pornografi terutama pornografi anak di medsos," kata Adi Vivid dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Senin (27/3).
Dari laporan tersebut, penyidik kemudian mengembangkan dan mendapatkan lokasi tersangka.
BACA JUGA: Bintang Porno Legendaris Ron Jeremy Dijebloskan ke RSJ
Seusai ditangkap, FR mengaku telah menjual konten video pornografi anak laki-laki melalui telegram dengan tema "Bokep Bocil Viral Hot".
"FR menawarkan kemudian apabila ada yang tertarik harus memberikan dana kepada yang bersangkutan, kemudian diberikan akses untuk masuk ke dalam grup telegram," beber mantan ajudan Presiden Jokowi itu.
BACA JUGA: Pemuda Ini Sebar Konten Pornografi di Facebook, Lihat Tuh
Setiap bulan, kata Adi, tersangka bisa mendapatkan uang sebesar Rp 5 juta dengan menjual konten-konten pornografi anak.
Untuk mencari para pemeran untuk konten, sambung Ade, tersangka menghasut para anak-anak dengan iming-iming uang jajan dan cemilan.
"Nah, modus korban ini selalu mencari waktu-waktu sepi. Artinya tidak ada orang lain dan juga harus dicurigai juga, jangan cuma orang yang tidak dikenal. Rata-rata justru malah orang yang dikenal. Kenapa orang dikenal, supaya mudah dihasut," tandasnya. (Tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengakuan Tersangka Pembuat Konten Video Pornografi Anak di Bawah Umur, Astaga
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga