jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Bareskrim Polri membongkar deposit box milik Indra Kenz, tersangka penipuan berkedok trading binary option melalui aplikasi Binomo.
Hasilnya, polisi menemukan sertifikat tanah dari deposit box Indra Kenz di Bank BCA.
BACA JUGA: Polri Bongkar Deposit Boks Indra Kenz, Isinya Mengejutkan
Sertifikat tanah tersebut milik Indra Kenz dan Nathania Kesuma, serta sebuah flashdisk.
Kanit 5 Subdit II Perbankan Dittipideksus Bareskrim Polri Kompol Karta mengatakan flashdisk tersebut berisi data pendirian perusahaan trading.
BACA JUGA: Masa Penahanan Indra Kenz Kembali Diperpanjang, Ini Sebabnya
"Data flashdisk secara garis besar (isinya, red) data pendirian perusahaan trading," kata Karta saat dikonfirmasi, Selasa (31/5).
Hanya saja, Karta tak menjelaskan secara terperinci perihal perusahaan yang dimaksud.
BACA JUGA: Bantah Klaim Indra Kenz soal Bar di PIK, Kompol Karta Ungkap Fakta Ini, Oh Ternyata
Kendati demikian, dia menyebutkan bahwa data-data itu digunakan Indra Kenz untuk memberikan pelatihan kepada membernya.
"Namun, untuk jelas keseluruhan akan kami cek ulang," kata Karta.
Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan proses pembongkaran deposit box itu dilakukan pada Jumat (27/5).
"Atas kuasa dari saudara IK yang memberikan kuasa kepada penyidik, pada Jumat 27 Mei lalu kami telah melakukan atau membongkar kotak atau deposit box milik saudara IK di Bank BCA," kata Ramadhan di Mabes Polri, Senin (30/5).
Perwira tinggi Polri itu mengatakan pelaksanaan pembongkaran disaksikan oleh pegawai BCA.
Bareskrim telah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus binary option, salah satunya Indra Kenz.
Ada pula adik Indra Kenz, Nathania Kesuma, Vanessa Khong, dan ayah Vanessa Khong yaitu Rudiyanto Pei.
Selanjutnya yakni Brian Edgar Nababan selaku manager Binomo Indonesia, Fakar Suhartami Pratama alias Fakarich selaku guru trading Indra Kenz, serta Wiky Mandara Nurhalim selaku admin telegram grup milik Indra Kenz. (cr3/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berita Terkini Kasus Pendeta Saifudin Ibrahim, Kombes Gatot Berkata Begini
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama