CIKELET – Selama dalam pelarian di kampung Banyuasih Desa Pamalayan Kecamatan Cikelet, Baridin sempat memborong korek gasKatanya, korek gas itu akan dijual lagi
BACA JUGA: Pejabat Daerah Diminta Serius Lapor Kekayaan
Mertua Noordin M Top itu juga pernah belajar membuat gula saat ada di kampung ituSeorang warga, Firoh, bercerita, selama Baridin ada di sana, anaknya jadi punya guru ngaji pribadi yang mengajar ngaji setiap habis maghrib
BACA JUGA: Prita Prihatin Kasus Luna
Pandi, Ketua RT 05/10 Kampung Banyuasih Desa Pamalayan Garut, menambahkan, selain pandai mengaji dan rajin sholat berjamaah dimasjid bersama warga, Baridin juga pandai memperbaiki instalasi listrik dirumah wargaBaridin sendiri yang menawarkan jasa memperbaiki listrik itu
BACA JUGA: Vonis Mati 34 Penyelundup Narkoba
Padahal Pandi telah berniat memanggil tukang listrik dan telah menyiapkan uang untuk membayar tukang listrik yang akan memperbaiki instalasi listrik dirumahnyaPandi memberi kesempatan kepada Baridin untuk memperbaiki listrik dirumahnyaSetelah diberi kesempatan untuk memperbaiki instalasi listrik dirumahnya, ternyata instalasi listrik dirumahnya dapat menyala dan digunakannya hingga saat ini“Awalnya tidak percaya,tapi saya beri kesempatan karena Baridin menawarkan jasanya untuk memperbaiki listrik dirumah saya, ternyata setelah diperbaiki listrik bisa menyala,”katanya.Selain mampu memperbaiki listrik, Baridin yang pernah mengenyam pelatihan militer di Afghanistan selama dua tahun pada periode tahun 1989 hingga 1990 itu, ternyata juga pernah membeli korek api gas dalam jumlah banyakMenurut Pandi, ketika ditanya untuk apa korek api tersebut, Baridin menjawab bahwa dirinya akan menjual kembali korek gas tersebut karena dirinya akan mencoba berdagang"Saat saya tanya, saat itu jawabannya untuk dijual kembali karena ada niat untuk berdagang,”jelas Pandi.
Elan, warga yang lain, punya cerita lain lagiMenurut Elan, Baridin sempat belajar membuat gulaNamun, Baridin sering gagal membuat gula yang baik karena salah komposisi obat pengerasSeringkali Baridin menanyakan tentang cara pembuatan gula yang bagus kepada rekan sesama pembuat gula, karena gula hasil buatan Baridin selalu encer tidak bisa keras dan warnanya juga hitam pekat tidak coklat seperti gula hasil buatan pengrajin lain
Karena sering gagal, tambah Pandi, Baridin sering menyebut gula buatannya yang gagal tersebut gula “gelo (gila)”, dan istilah itu menjadi bahan guyonan masyarakat sekitar yang iseng menanyakan gula hasil buatan Baridin setiap harinyaMenurut Pandi dan sejumlah warga, Baridin tidak pernah menyimpan barang-barang anah dan mencurigakan d gubuknya(ari/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Rahasiakan Posisi Baridin
Redaktur : Soetomo Samsu