BACA JUGA: Modernland Investasi Rp 255 Miliar
Industri kelapa sawit (CPO) digadang-gadang menyimpan potensi luar biasa ke depanBACA JUGA: Antisipasi Penurunan Harga Emas
Jadi, kami melihat industri ini sangat menjanjikan,” ungkap Agustino Sudjono, Senior Vice President PT Barito Pacific Tbk (BRPT), di Jakarta.Dari segi harga sebut Sudjono, CPO relatif tahan terhadap gerusan krisis
BACA JUGA: IHSG Berpeluang Rebound
Bahkan, sebaliknya permintaan akan CPO terus meningkat dari tahun ke tahunKarena itu, keputusan memasuki industri tersebut”Kami tidak khawatir soal kompetitorSizenya masih sangat luas sekali,” imbuhnya.Selain itu, hingga saat ini perseroan telah menggelontorkan dana senilai Rp 700 miliarDana segar itu akan dipakai untuk membangun pabrik pengolahan kelapa sawit di Kalimantan Barat (Kalbar) dengan kapasitas produksi 75 ribu ton per jamDengan lahan kelapa sawit yang sudah digarap seluas 13 ribu hektare (ha).
Sementara sumber pendanaan itu sekitar 50 persen pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)Di mana dana Rp 700 miliar itu di luar dana dari USD 50 juta yang telah siapkanNantinya dana sebesar USD 50 juta itu bakal berasal dari kas internalPerseroan pun menarget pembangunan pabrik itu akan selesai pada tahun depan”Kami target pembangunan pabrik rampung pada 2013 mendatang,” tukasnya.
Di sisi lain, BRPT bersama Apleton dan Barito melego saham PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) kepada perusahaan asal Thailand Siam Cement Group melalui SCG Chemicals CO., LtdDengan fakta itu, SCG menguasai 30 persen saham TPIA dengan nilai transaksi senilai Rp 3,76 triliun.
Barito melepas 7,13 persen saham atau sebanyak 218.520.300 lembar sahamSedangkan Apleton melepas 22,87 persen saham sebanyak 701.338.625 lembarKesepakatan harga saham yang dilepas adalah Rp 4.088 per lembarSementara kepemilikan Barito Pasific berkurang menjadi 64,87 persen(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Medco Beroperasi Lagi di Libya
Redaktur : Tim Redaksi