Baru 16 Tahun Sudah Berani Tolak Rp 83 Miliar...

Selasa, 24 Januari 2017 – 21:02 WIB
Mohammed Ali. Foto: Dan Rowlands/Mercury Press via Daily Mail

jpnn.com - jpnn.com -Mohammed Ali baru berusia 16 tahun. Namun soal kecerdasan, jangan ditanya. Dia sangat suka mengutak-atik aplikasi komputer. Dengan kesukaannya itu, remaja asal Dewsbury, Yokshire, Inggris tersebut sudah punya perusahaan sendiri saat usianya 12 tahun.

Dia membuat video games dan aplikasi keuangan untuk pasar saham. Dari kamar pribadi di rumah orang tuanya, Ali berhasil mendapatkan pendapatan lebih dari Rp 6,6 miliar. Wow!

BACA JUGA: Gedung Putih Tuding Media Punya Rencana Gulingkan Trump

Ali saat ini sedang bersiap meluncurkan teknologi dan konsep perbandingan harga bersama partner bisnisnya, Chris Thorpe, 60 tahun. Mereka mengklaim, teknologi tersebut masih belum memiliki kompetitor.

Kepiawaian Ali pun terendus investor dari Amerika Serikat yang datang ke London untuk membicarakan mengenai peluang investasi. Melihat proyek terbaru yang sedang dikerjakan Ali, mereka tergiur. Tawaran pun dibikin. Ali diiming-iming angka dikisaran Rp 83 miliar untuk menjual proyeknya tersebut.

BACA JUGA: Kisah Raja, Menghidupi Rakyat jadi Kuli di Perkebunan

”Kami bertemu di London, mereka adalah perusahaan penyedia data global dan mereka tidak menyadari kalau saya menciptakan semua teknologi yang digunakan dalam beberapa aplikasi,” katanya. Begitu investor itu menyadarinya, mereka membuat penawaran.

”Namun saya tolak. Desember lalu sebelum Natal,” kenangnya. Alasan utamanya, kata Ali, jika konsep dan teknologi tersebut bernilai miliaran, maka harganya bakal lebih melambung setelah digunakan dan terbukti bermanfaat bagi user.

BACA JUGA: Indehoi dengan Gadis AS, TKI Asal Bali Ditangkap FBI

”Saya tahu ini risikonya besar. Namun saya ingin menciptakan ini di bawah usaha rumah tangga dan di saat yang bersamaan, bermanfaat untuk saya,” katanya.

Ali menambahkan, produk terkininya berpotensi melambung karena belum ada kompetitornya. ”Ini adalah ahli penyimpan uang real time, seperti Bloomberg untuk publik,” ulasnya.

Untuk perusahaan terkininya, weneed1.com, Ali mengembangkan sistem yang menyediakan perbandingan harga real time dari situs asuransi. Ide tersebut datang dari partner bisnisnya Thorpe yang tinggal di Scarborough.

Ali yang masih tinggal bersama orang tuanya mengatakan dia tertarik dengan komputer sejak kecil. Dia sudah bisa bermain kode-kode komputer dengan mempelajarinya via video YouTube. Pada 2006, Ali jadi pemberitaan setelah menciptakan Project 2006. Itu adalah video game dengan banderol Rp 100 ribu per bulan. Dari Project 2006, Ali mendapatkan Rp 498 juta.

”Sekarang saya bekerja siang malam di kamar. Namun karena kami ingin melaunchingnya secara global, kami akan sering berpergian.”

Ali mengatakan, ibunya dulu tidak suka kalau anaknya berada di depan komputer setiap saat. ”Tapi sekarang dia sepertinya bangga dengan apa yang sudah saya lakukan. Dan adik saya terinspirasi dengan karya saya ini,” sambungnya.

Dia mengklaim banyak belajar dari buku dan video. Pasalnya, tidak banyak yang bisa diharapkan dari sekolah dan sistem edukasi Inggris menurut Ali agak kacau. ”Setiap orang bisa mengulangi ujian mereka. Namun, itu tidak cukup bagi mereka untuk bisa bersaing di dunia luar,” ulasnya. (daily mail/tia/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksikan! 19 Gedung Lenyap dalam 10 Detik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler