Baru 33 Kapsul Heroin Berhasil Dikeluarkan

Rabu, 26 Februari 2014 – 09:11 WIB

jpnn.com - BERINGIN - Muhammad Rafique (47) warga negara Pakistan yang nekat menyimpan puluhan kapsul berisi heroin senilai miliaran rupiah di perutnya, masih berjuang melawan maut (kritis) di ruang ICU RS Patar Asih, Jl. Bakaran Batu, Desa Tumpatan, Kec. Beringin, Deliserdang, Sumut.

Hingga Selasa (25/2) malam, tim medis kembali mengeluarkan 15 kapsul dari dubur pelaku penyelundup narkoba itu. Dengan begitu, total kapsul yang berhasil diambil dari usus Rafique baru berjumlah 33 butir.

BACA JUGA: Jika Kapsul Heroin Pecah Semua, Pasti Mati

Pantauan POSMETRO MEDAN (Grup JPNN) di rumah sakit, ruang ICU tempat Rafique dirawat masih dijaga kekat 3 petugas Sat Narkoba Polres Deliserdang dan sejumlah perawat. Sementara kondisi Rafique sendiri makin memburuk.

Jarum infus masih menancap di pergelangan tangan kirinya, selang oksigen terpasang di mulutnya dan selang cairan nutrisi dimasukkan dari hidungnya. Kedua kaki Rafique juga diikat menggunakan kain kasa. Hal ini sengaja dilakukan karena Rafique sering kejang-kejang.
 
Selain itu, tubuhnya juga ditutupi selimut coklat dan beberapa alat pedeteksi denyut jantung dan pedeteksi penarfasan terpasang di dadanya. Kepala Keperawatan RS Patar Asih, Henni Ginting saat ditemui kru koran ini mengakui, kondisi korban makin parah dan belum sadarkan diri.

BACA JUGA: Tukang Ojek Jual Sabu untuk Pengobatan Istri

Untuk melakukan penyelamatan, tim medis akan terus mengawasi kondisi Rafique dan berusaha mengeluarkan puluhan kapsul berisi heroin yang masih berada di rongga dada, paru-paru dan lambung Rafique. “Keberadaan kapsul itu sangat membahayakan keselamatan Rafique. Jadi harus cepat kita keluarkan,” ungkap Henni.
 
Sementara itu, Kasat Narkoba Polres DS AKP Achiruddin Hasibuan SH MH yang ditemui di lokasi mengungkapkan, Selasa (25/2) sekira pukul 02.30 WIB, tim medis berhasil mengeluarkan 6 kapsul berisi heroin dengan cara mencongkel anus Rafique.

Selang beberapa jam, tepatnya pukul 11.00 WIB, dengan cara yang sama tim medis kembali berhasil mengeluarkan 7 kapsul lagi.  Sedang sore hari sekira pukul 17.00 WIB, dua kapsul lagi berhasil dikeluarkan.

BACA JUGA: Istri Jenderal Terancam 15 Tahun Penjara

“Hingga malam ini sudah 33 butir kapsul yang sudah berhasil dikeluarkan dari anus Rafique. Diperkirakan masih terdapat puluhan kapsul lagi di dalam dada dan lambung Rafique,” ungkapnya.
 
Achiruddin juga ngaku belum dapat memastikan jumlah kapsul yang masih bersarang di rongga dada, paru-paru dan lambung Rafique. Namun kemungkinan besar Rafique menelan puluhan kapsul tersebut saat masih di Jakarta.

“Kemungkinan besar puluhan kapsul tersebut adalah heroin. Tapi untuk memastikannya, tim Laboratorium Forensik Mabes Polri cabang Medan masih melakukan pemerksaan,” ungkapnya.

Sementara itu Duty Manager Airport Bandara KNIA Djamal Amri mengungkapkan lolosnya Rafique di Bandara Hang Nadim Batam disebabkan belum tersedianya alat X Ray body (Entry Body Scanner) alat yang berfungsi untuk mendeteksi apakah didalam tubuh penumpang terdapat narkotika atau bahan mengandung narkotika di terminal kedatangan domestik bandara tersebut.
 
Hal serupa juga terjadi di terminal kedatangan domestik di Bandara KNIA yang juga belum memilik alat X Ray body sehingga peredaran narkoba internasional kemungkinan bisa lolos mengguakan penerbangan domestic. Selain itu, petugas bea cukai juga tidak ada di terminal kedatangan domestik.

Djamal Amri pun mengharapkan agar di terminal kedatangan Bandara KNIA disediakan alat  entry body scanner sehingga mengurangi penyeludupan dan peredaran narkotika melalui jasa Bandara KNIA.  Terpisah, Dir Narkoba Polda Sumut Kombes Toga Panjaitan saat dikonfirmasi belum dapat memastikan apakah Rafique memasukkan heroin tersebut dari Jakarta atau dari Thailand.
 
"Belum, belum bisa kita pastikan. Karena sampai sekarang dia (Rafique) belum juga sadarkan diri. Nanti begitu sadar, baru kita tau dari mana dia dapatkan barang itu dan dari mana dimasukkannya ke perut," jelasnya.

Sampai saat itu, orang nomor satu di Narkoba Polda Sumut itu masih menunggu Rafique sadar. "Kita tunggu dulu, gimana mau dikembangkan kalau dia belum sadar. Anggota sudah kita siapkan disana untuk menjaganya, begitu sadar baru bisa kita kembangkan," tandasnya.

Info terbaru yang dihimpun Posmetro Medan , pukul 18.00 WIB, tim medis RS Patar Asih sempat kalang kabut. Pasalnya, jantung Rafique melemah. "Itu tadi sekitar jam 6 sore. Jantungnya drop (melemah) dan sempat 'dipancing' alat kejut jantung," kata Achiruddin.

Lanjutnya, agar Rafique dapat bertahan hidup, dokter telah memberinya obat penguat jantung. "Entah apa nama obatnya. Sampai sekarang jantungnya masih lemah," tandasnya. (cr-1/sam/deo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hisap Ganja, Pelajar SMP Jambi Ditangkap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler