jpnn.com, SIDOARJO - Proyek renovasi di lingkungan gedung DPRD Sidoarjo menuai masalah.
Baru selesai direhab, kualitas pekerjaan dianggap kurang maksimal. Apalagi, masalah tersebut tidak hanya terjadi di satu titik.
BACA JUGA: Anies-Sandi Berpotensi Dilengserkan
''Saya tidak mengerti dengan kualitas renovasi ini. Sepertinya tidak total pekerjaannya,'' kata Wakil Ketua Komisi B Dhamroni Chudlori.
Dhamroni menyebutkan, bak air kamar mandi di ruang komisinya yang baru saja direnovasi ternyata sudah bocor. Pemasangan keramiknya juga dinilai kurang baik.
BACA JUGA: Ingat, Legislator Dilarang Pakai Celana Jin untuk Ngantor
Dalam kurun sebulan terakhir, ruang-ruang komisi DPRD Sidoarjo memang direnovasi.
Sasarannya adalah kamar mandi. Alokasi anggarannya disebut-sebut mencapai ratusan juta rupiah. Namun, kualitasnya dianggap kurang maksimal.
BACA JUGA: DPR Setujui Rp 601 Miliar untuk Tata Kompleks Parlemen
Renovasi di komisi C, misalnya. Atapnya ternyata sudah bocor. Air menetes tetap di celah-celah lampu kamar mandi.
''Ini kan jelas membahayakan. Ini bisa nyetrum,'' ucap anggota Komisi C DPRD Sidoarjo Aditya Nindyatman.
Bukan hanya di komisi B dan C. Anggota dewan di dua komisi lainnya, yakni A dan D, juga mengeluhkan kualitas renovasi tersebut.
Apalagi, mereka sebelumnya dibuat kecewa dengan pemasangan kunci elektronik di setiap ruangan.
Baik ruang komisi maupun pimpinan dewan. Sebab, ada perbedaan spesifikasi barang.
''Kalau niat melakukan perbaikan, ya sekalian yang bagus,'' tutur Aditya yang diamini Dhamroni.
Belum ada informasi organisasi perangkat daerah (OPD) pemkab yang mengerjakan proyek renovasi itu.
Termasuk nama CV atau rekanan yang mengerjakan. Yang jelas, alokasi anggarannya bersumber dari APBD. (fim/c15/hud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kinerja Belum Moncer, Dewan Ancam Pangkas Anggaran
Redaktur & Reporter : Natalia