jpnn.com - BOGOR - Sekretaris Jendral (Sekjen) PPP M Romahurmuziy menyatakan bahwa bahwa partainya belum memiliki perjanjian koalisi dengan Partai Gerindra untuk pemilu presiden (pilpres) mendatang. Menurutnya, langkah Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) mendukung calon presiden (capres) dari Gerindra, Prabowo Subianto sebagai ijtihad politik.
"Tentu kita hargai ijtihad Pak SDA," ucap Romahurmuziy saat ditemui di sela-sela Mukernas III PPP di Cisarua, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Rabu (23/4).
BACA JUGA: PDIP dan PKB Klaten Inginkan Jokowi-Mahfud MD
Pria yang kerap disapa Romi itu menegaskan, sesuai fatwa Majelis Syariah PPP maka partai berlambang Ka’bah tersebut memutuskan untuk menganulir semua pembicaraan soal koalisi yang pernah dilakukan dengan partai lain. Termasuk deklarasi dukungan SDA kepada Prabowo beberapa waktu lalu.
Lantas mengapa Suryadharma beberapa waktu lalu ngotot mendukung Prabowo untuk jadi presiden? Romi mengaku tidak mengetahui motif di baliknya. "Silahkan ditanya kepada yang bersangkutan," ucap Ketua Komisi IV DPR RI itu.
BACA JUGA: Tiru Brasil, Mensos Ajak Keroyokan Atasi Kemiskinan
Sementara saat ditanya tentang cara PPP menyampaikan pembatalan tentang dukungan ke Prabowo Subianto, dengan tegas Romi mengatakan bahwa hal itu menjadi urusan Suryadharma. Alasannya, Suryadharma pula yang bertanggung jawab untuk menjelaskan ke Gerindra tentang posisi PPP saat ini. "Secara institusi kan kita belum ke Gerindra, jadi biarlah Pak SDA," ujarnya lagi.
Meski demikian Romi mengakui bahwa keputusan islah antara kubunya dan Suryadharma bukan berarti menutup pintu koalisi dengan partai lain termasuk Gerindra. Karenanya, Gerindra tetap memiliki peluang untuk menggaet partai berlambang Ka'bah itu.
BACA JUGA: Ini Penyebab Partisipasi Pemilu di LN Rendah
"Kita tak anti dengan Pak Prabowo dan Gerindra. Kita terbuka sama siapa aja. Kita nolkan dulu, nol kilometer," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksi Diminta Cari Data Pembanding untuk Lengkapi Dokumen HPS
Redaktur : Tim Redaksi