Batam Minta Tambahan Kuota BBM

Senin, 12 Desember 2011 – 11:00 WIB

BATAM - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kota Batam, Ahmad Hijazi, berharap kuota BBM subsidi untuk Batam pada 2012 naik sebesar 11 persen dibanding kuota 2011Proyeksi ini berdasarkan angka pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk di Kota Batam.

Hijazi menyebutkan, asumsi data makro 2012 pertumbuhan ekonomi Kota Batam rata-rata mencapai 7 persen

BACA JUGA: Gelombang Laut Kepri Capai 2,5 Meter

Sementara pertumbuhan penduduk diperkirakan mencapai 8,1 persen
"Kami akan menyampaikan usulan ini ke pusat, idealnya pasokan Batam naik 11 persen pada tahun 2012," kata Hijazi.

Dia mencontohkan, untuk BBM jenis premium Batam mendapat jatah 186.571 kilo liter pada 2011

BACA JUGA: Parasut Tak Mengembang, Prajurit Kritis

Maka pada 2012 diharapkan naik menjadi 207.094 kilo liter
Sedangkan untuk solar subsidi, Batam mendapat jatah 70,914 kilo liter pada 2011

BACA JUGA: Kiriman HP Diduga Bom

Diharapkan jatah solar naik menjadi 78.719 kilo liter pada 2012.

Kata Hijazi, angka tersebut sebenarnya belum maksimal jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan kendaraan darat yang mencapai 18 persenNamun jika usulan ini diakomodir, dia yakin tahun depan tidak akan terjadi lagi kelangkaan BBM subsidi di Batam, seperti yang terjadi akhir-akhir ini.

Selain itu, Hijazi juga mengingatkan supaya Pertamina disiplin dalam mendistribusikan BBM, khususnya BBM bersubsidiSehingga porses distribusi berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan"Jangan jor-joran di awal tahun, sementara di akhir tahun pasokan menipis sehingga distribusi menjadi seret," katanya.

Menanggapi permintaan ini, Sales Area Manager (SAM) Pertamina (Persero)  Pertamina Kepri, I Ketut Permadi, mengaku sangat mendukungSayangnya, kata dia, Pertamina sendiri belum mengetahui berapa jatah BBM subsidi untuk Batam, tahun depan.

Ketut menyampaikan, Pertamina sangat terbantu dengan data-data pendukung yang disampaikan Pemko Batam untuk mengusulkan penambahan kuota BBM subsidiNamun, kata dia, besaran kuota BBM subsidi menjadi kewenangan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

"Ini sangat erat kaitannya dengan besaran anggaran subsidi BBM yang dianggarkan pemerintah pada APBN 2012," kata Ketut.

Sementara Stasiun pengisian bahan bakar umm (SPBU) di wilayah Batuaji, Sagulung dan Batuaji, masih tutup total Minggu (11/12) kemarinPantuan Batam Pos (JPNN Group), SPBU Tanjungpiayu, Tembesi, Simpang basecamp dan Tanjunguncang tutup totalYang masih buka hanya di SPBU Genta III dan Simpang TobingItupun hanya pompa pertamax dan solar yang ada

Antrean panjang kendaraan hingga ke jalan raya di SPBU itu"Makin rumit persoalan BBM sekarangSaya sudah mutar sampai ke Batam Center tapi semuanya kosongNggak ada premium," ujar Riyadi, salah satu pengendara sepada motor yang ikut antri pertamax di SPBU Genta III, kemarin

SPBU Pasir Putih Batam Centre, kemarin, juga tutup karena stok bahan bakar premium dan pertamax habisAktivitas pengisian bahan bakar untuk kendaraan di SPBU ini terlihat sepi sejak siang hari sampai menjelang sore. 

Namun, seluruh karyawan maupun petugas SPBU tidak ada yang memberikan komentar lebih jauh sejak kapan tutup SPBU iniPara petugas itu hanya mengatakan SPBU ini kehabisan stok premiumSebelumnya, Sabtu (10/12) antrean sepeda motor dan kendaraan roda empat terlihat di SPBU ini bahkan sampai bahu jalan.

Berbeda halnya dengan SPBU Pasir Putih, di beberapa SPBU seperti SPBU Rosdale, SPBU Seraya, SPBU Batam Centre, dan SPBU Seipanas hanya papan pengumuman premium habis tetap terpampang sejak kemarin sementara untuk pertamax stoknya masih tersedia.

Namun, pantauan Batam Pos di beberapa SPBU tersebut tidak ada antrean sepeda motor maupun kendaraan roda empat yang mengisi bahan bakar seperti terjadi beberapa pekan selama Desember iniBanyak kendaraan roda dua memilih mengisi pertamax dengan alasan khawatir tidak bisa jalan dan jalan kerja nantinya

"Ketimbang ga bisa kerja mas, mau ga mau isi pertamax walau harganya selangit," ujar Wawan salah satu pengendara sepeda Motor Honda BP 5489 F ini

Selain Wawan, Hanafi pun mengaku selama dua minggu terakhir ia mengisi sepeda motornya dengan bahan bakar pertamaxKaryawan salah satu perusahaan di Batamindo ini, mengaku kewalahan dengan pengeluarannya karena harga pertamax jauh lebih mahal dari premium.

"Mau nyari premium duluan telat masuk kerja saya," ungkapnya kepada Batam Pos kemarin(par/nal/eja/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluyuran di Jam Kerja, PNS Kena Razia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler