jpnn.com - MOJOKERTO - Tanda-tanda megaproyek pembangunan Alun-Alun Kota Mojokerto bakal disentuh aparat penegak hukum mulai tampak. Sebab, ditemukan sejumlah material yang dipakai tidak sesuai dengan perencanaan dalam proyek yang didanai Rp 4,5 miliar itu.
Hal tersebut terungkap dari hasil kunjungan Komisi II DPRD Kota Mojokerto ke lokasi pembangunan Jumat siang (20/12). Kalangan dewan cukup kaget saat melihat beberapa sisi pembangunan yang tidak sesuai dengan perencanaan awal. Seperti pemasangan keramik cokelat yang dibeber tepat di belakang gapura sebelah selatan. Dalam perencanaan, keramik itu seharusnya menggunakan batu terakota.
BACA JUGA: Kreatif Pasarkan Wisata, Banyuwangi Sabet Tourism Award 2013
"Tidak seperti perencanaan. Harusnya pakai batu candi," kata Achmad Rusyad Manfaluthi, anggota komisi bidang pembangunan tersebut.
Dalam perencanaan yang ditelaah kalangan dewan sebelum pembangunan, lanjut pria yang akrab disapa Falut itu, nilai estetika terakota tampak lebih menarik daripada keramik yang justru terkesan murahan dan panas. Selain menggunakan keramik, titik pembangunan alun-alun yang dikerjakan PT Permata Anugerah Yalapersada tersebut terkesan amburadul.
BACA JUGA: Saldo Kasda Nol, Kontraktor Gigit Jari
Saluran irigasi yang seharusnya tersambung antara satu titik dan titik lainnya dibiarkan terputus di sejumlah titik. ''Harusnya beberapa sudut disambung,'' tegasnya.
Ketua Komisi II Solahuddin mengkritisi hal berbeda. Dia menegaskan, paving yang hampir rampung terpasang di sekitar proyek alun-alun tampak pecah-pecah. Padahal, pembangunan masih berjalan.
BACA JUGA: Polda Sita SK Wali Kota Milik Bambang D.H.
Ketika dikonfirmasi soal penggantian material itu, penanggung jawab proyek Soli tidak membantah. Dia menyebutkan, perubahan perencanaan sudah disetujui pemerintah. "Sudah ada persetujuan untuk mengganti material itu," ujarnya.
Selain itu, lanjut Soli, penggantian material tersebut tidak meringankan biaya pembangunan, melainkan agar proyek tersebut bisa rampung sebelum akhir tahun. "Waktunya tidak cukup kalau memakai terakota," katanya. (ron/nk/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kopi Kadaluarsa Beredar
Redaktur : Tim Redaksi