jpnn.com - MUARA BUNGO - Saldo kas daerah (kasda) Pemkab Bungo di Bank Jambi ternyata nol. Dampaknya, sejumlah kontraktor tidak bisa mencairkan dana untuk pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Sejumlah kontraktor yang berkumpul di halaman Bank Jambi Cabang Bungo kemarin (20/12) tampak kecewa. Mereka menyatakan tidak dapat mencairkan dana daerah di Bank Jambi, meski sudah menuntaskan pekerjaan. ''Dari pagi kami menunggu. Sampai sore, dana tidak cair,'' kata seorang kontraktor kesal.
BACA JUGA: Polda Sita SK Wali Kota Milik Bambang D.H.
Para kontraktor itu menyatakan sudah mengklarifikasi persoalan tersebut ke pemkab dan pihak bank. Hasilnya, mereka menyatakan saldo kas daerah memang nol. Karena itu, pencairan harus ditunda hingga saldo bertambah. ''Padahal, kami mau bayar gaji karyawan dan bayar utang. Ini hari terakhir,'' keluhnya.
Saldo kasda yang tercatat nol tersebut sontak memunculkan sejumlah dugaan. Ada yang menduga pemerintah mengalihkan dana daerah ke bank lain untuk memperoleh keuntungan dari bunga deposito. ''Mungkin didepositokan tuh. Kan dapat bunga,'' ujarnya.
BACA JUGA: Kopi Kadaluarsa Beredar
Kabid Perbendaharaan DPPKAD Sudin saat dikonfirmasi soal itu menyatakan, ada gangguan teknis yang membuat dana daerah di Bank Jambi kosong. Selama ini, menurut dia, dana daerah dari DAU, DAK, dana perimbangan, dan dana bantuan pusat disetorkan ke BRI. Biasanya, dana di BRI langsung dialihkan ke Bank Jambi agar saldo kasda tidak kosong dan bisa dipakai untuk membiaÂyai kegiatan pemerintah. ''Biasanya, dana langsung dipindahkan ke rekening Bank Jambi,'' katanya.
Belakangan, saat memindahkan dana daerah dari BRI ke Bank Jambi, Sudin mengungkapkan bahwa pihaknya terkendala sistem di BRI. Pihak bank yang berwenang melaksanakan pemindahan tersebut sedang sakit. Akibatnya, dana daerah tidak bisa dipindahkan ke rekening pemkab di Bank Jambi.
BACA JUGA: Takut Dipecat, Karyawan Freeport Tolak UU Minerba
''Kami sudah mengusahakan. Tapi, karena yang meneken sakit, uang tidak bisa ditransfer,'' keluhnya.
Menurut dia, pemerintah berniat memindahkan Rp 20 miliar dari Rp 45 miliar dana kasda di BRI ke Bank Jambi. ''Rp 20 miliar itu cukup untuk membayar semua tagihan,'' jelasnya.
Tentang dana daerah di bank lain, misalnya BNI dan BPD, Sudin menyatakan pihaknya terlambat mengajukan pemindahan karena tidak menyangka ada masalah dalam pemindahan dana dari BRI ke Bank Jambi. ''Kami tidak tahu bakal begini. Jadi, kami hanya merekomendasikan ke BRI,'' terangnya.
Menanggapi dugaan adanya kesengajaan mendepositokan uang daerah ke bank swasta lain, Sudin mengungkapkan bahwa langkah itu legal. Hasil deposito juga dijadikan PAD. ''Sebagian memang kami depositokan. Hasilnya jadi PAD,'' terangnya. (mar/JPNN/c16/soe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sering Ditagih, Utang Pemprov Riau Belum Juga Dibayar
Redaktur : Tim Redaksi